Setelah pengobatan di orang pintar di sana, kembali lagi ke Jakarta."
Jakarta (ANTARA News) - Keluarga Mutmainah (28), pelaku mutilasi anak kandung kandungnya di Cengkareng, Banten, mengungkapkan bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat depresi selama beberapa tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Ayah Mutmainah, Jaelani (67), saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya Jalan Kebersihan, Kalideres, yang hanya berjarak sekira 500 meter dari kontrakan yang didiami Mutmainah di Jalan Jaya 24 Nomor 24, RT 04/RW10 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Menurut Jaelani depresi yang pertama juga berkaitan dengan hubungannya bersama Aipda Deni Siregar, yang belakangan menjadi suami Mutmainah.

"Dulu pernah kejadian waktu pacaran pertama sama Deni sekira 5 hingga 6 tahun lalu itu Iin dinodai terus diputusin sama dia, dan jadi stres. Kalau malam nyanyi-nyanyi," kata Jaelani.

Ia menimpali, "Saya bawa ke Jawa, ke Tegal sana, karena saya orang tidak mampu. Setelah pengobatan di orang pintar di sana, kembali lagi ke Jakarta."

Kakak kandung Mutmainah, Mohamad Wahid (35), mengungkapkan pengobatan tersebut memakan waktu sekira empat bulan sebelum adiknya dinyatakan sembuh dan pulang kembali ke Jakarta.

Sekembalinya di Jakarta, Mutmainah sempat menikah sirih dengan seorang petugas keamanan, namun segera cerai dan bekerja untuk dimintai tolong perpanjangan surat tanda nomor kendaraan (STNK) di sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) kepolisian di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Kegiatan Mutmainah itu mempertemukan kembali dirinya dengan Deni, yang sempat dikabari rekannya di Samsat Daan Mogot tentang kepulangan mantan kekasihnya itu.

"Kemudian mereka nyambung lagi, mereka pacaran lima bulan kemudian begini," kata Wahid sembari memperagakan gestur perut membesar isyarat bahwa Mutmainah hamil.

Ia pun mengemukakan, "Setelah menikah dengan Deni itu tubuhnya kurus, dulunya gendut."

Ayah Mutmainah mengaku tidak terima jika putrinya ditindak kriminal.

"Makanya, dari kejadian ini kalau anak saya dituntut kriminal saya enggak terima. Depresi anak saya toh gara-gara suaminya," tutur Jaelani.

Mutmainah saat ini diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepolisian juga masih menelusuri motif kasus yang penanganannya sudah dilimpahkan ke Kepolisian Resor (Polres), Metropolitan Jakarta Barat.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016