Yerusalem (ANTARA News) - Israel mendakwa tujuh warga satu desa di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan menjadi mata-mata kelompok Syiah Lebanon Hizbullah menurut kepolisian, Kamis (6/10).

Ketujuh tersangka ditangkap bulan lalu setelah penemuan satu tas berisi bahan peledak di dekat Kota Metulla, Israel utara, menurut pernyataan kepolisian.

Mereka dituduh menjadi mata-mata Hizbullah, berhubungan dengan agen-agen asing dan menyelundupkan senjata dan narkoba, kata juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld.

Israel menganggap Hizbullah dan sekutunya Iran sebagai musuh dan menetapkan kelompok Lebanon tersebut sebagai kelompok teroris.

Menurut laporan radio publik, seorang anggota Hizbullah diduga memerintahkan para tersangka melancarkan pengeboman di Kota Haifa, Israel utara.

Setelah Israel mundur dari Lebanon selatan tahun 2000, Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat garis biru di wilayah perbatasan yang disengketakan kedua negara.

Garis itu membelah Desa Ghajar, yang sisi utaranya berada di Lebanon dan sisi selatannya menjadi bagian Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Warga Ghajar merupakan muslim Alawi Suriah, demikian menurut warta kantor berita AFP.(ab/)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016