Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Adolf Gabriel (59), seorang komandan peleton satuan pengamanan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, ditemukan tidak bernyawa di tengah kebun kelapa sawit.

"Kasus ini masih kami selidiki. Kami juga meminta visum dari rumah sakit terkait kondisi jasad almarhum," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan melalui Kapolsek Mentaya Hulu, Iptu Afif Hasan di Sampit, Jumat.

Dijelaskan, saat kejadian pada Kamis (6/10) sekitar pukul 13:30 WIB, Gabriel sedang melakukan patroli di kebun Blok K-2 Divisi 4 Tajur Baras Estate PT Agro Karya Prima Lestari milik Sinarmas Group yang berlokasi di Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu. Saat itu ada laporan ada aktivitas warga membongkar buah sawit di salah satu blok kebun yang berbatasan dengan kebun masyarakat.

Gabriel yang merupakan pensiunan anggota TNI Angkatan Darat itu langsung menuju blok tersebut. Sesampainya di lokasi, dia dan sejumlah anggotanya langsung menanyakan kepada warga terkait buah sawit tersebut.

Sempat terjadi cekcok mulut dengan warga namun berhasil dilerai oleh anggota Koramil yang ada di kawasan itu. Setelah itu, rombongan kembali ke mobil patroli.

Saat itu, rombongan bingung karena Gabriel belum juga kembali meski ditunggu cukup lama. Seluruh anggota patroli kemudian berpencar hingga akhirnya menemukan Gabriel sudah tidak bernyawa di tengah kebun, sekitar 40 meter dari lokasi cekcok dengan warga.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke pihak perusahaan yang kemudian melaporkannya ke polisi. Jakcson, salah satu anak Gabriel yang juga berprofesi sebagai petugas keamanan di salah satu kebun di kecamatan yang sama, langsung datang dan ikut membawa jasad ayahnya ke RSUD dr Murjani Sampit.

Jackson menyerahkan masalah ini kepada polisi untuk menanganinya. Dia dan beberapa saksi turut dimintai keterangan di Markas Polres Kotawaringin Timur.

Polisi belum bersedia berkomentar lebih jauh tentang masalah ini, termasuk terkait isu kemungkinan Gabriel menjadi korban penganiayaan berujung kematian. Namun informasi beredar, saat ditemukan, mulut Gabriel mengeluarkan busa dan terdapat memar di kedua kakinya, karena itulah polisi meminta pihak rumah sakit melakukan visum.

Jenazah Gabriel rencananya diterbangkan ke kampung halamannya di Kupang melalui Palangka Raya. Pihak keluarga sangat berduka atas kejadian itu dan berharap kasus ini diusut hingga tuntas.

Pewarta: Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016