Bojonegoro (ANTARA News) - Satu jasad santri Pondok Pesantren Langitan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ditemukan di bagian Bengawan Solo di Desa Babat, Lamongan, pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB.

Dengan ditemukannya jenazah santri asal Bojonegoro bernama Moh. Arif Mabruri (18) maka jasad tujuh santri yang meninggal ketika perahu mereka tenggelam di Bengawan Solo pada 7 Oktober sudah ditemukan, kata Kepala Kantor Badan SAR Nasional Jawa Timur Arifin di lokasi kejadian, Minggu.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polisi Air Polda Jatim, Polres Tuban, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik sudah menemukan jasad enam santri lainnya sehari lalu.

Ia mengatakan bahwa jasad mereka sudah diidentifikasi dan langsung diserahkan ke Pondok Pesantren Langitan Tuban untuk diserankan kepada keluarga mereka.

"Jasad santri yang sudah diidentifikasi semuanya sudah diserahkan kepada keluarganya," kata dia.

Perahu tambang berpenumpang 25 santri Langitan tenggelam di perairan Bengawan Solo ketika menyeberang dari Desa Widang menuju Desa Babat pada 7 Oktober. Delapan belas santri yang menumpang kapal itu berhasil selamat, namun tujuh lainnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Seorang warga Desa Widang, Musjari, menjelaskan bagian Bengawan Solo di sekitar jembatan Babat, Lamongan, sering menelan korban jiwa, baik saat musim banjir maupun kemarau karena arusnya cukup deras.

"Sering ada kejadian orang mandi kemudian tenggelam," katanya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016