Bogota, Kolombia (ANTARA News) - Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan bahwa dia akan menyumbangkan uang senilai 925 ribu dolar AS (sekitar Rp12 miliar) dari Hadiah Nobel Perdamaian kepada korban konflik yang telah melanda negara itu selama setengah abad.

Santos meraih penghargaan Nobel Perdamaian dan berhak mendapatkan uang delapan juta kronor Swedia (sekitar 925.000 dolar AS), yang akan diserahkan dalam upacara di Oslo pada 10 Desember.

Didampingi istri dan anak-anaknya, serta beberapa anggota kabinet, peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2016 untuk upayanya memperantarai pencapaian kesepakatan damai dengan pemberontak FARC itu mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk "proyek, yayasan atau program terkait korban konflik dan rekonsiliasi."

"Kami akan bertahan, kami akan bertahan, bertahan, bertahan, dan bertahan sampai kami menerapkan kesepakatan yang ditandatangani dengan gerilyawan FARC," ujar Santos pada Minggu (9/10).

"Jika kami harus membuat penyesuaian pada apa yang sudah kami sepakati, kami akan membuat penyesuaian itu."

Pemimpin Kolombia itu berbicara setelah menghadiri upacara keagamaan bagi puluhan korban konflik bersenjata di negaranya, di mana 79 orang tewas pada 2002 setelah pemberontak FARC melemparkan bom ke sebuah gereja tempat warga desa berlindung dari pertempuran antara gerilyawan dan pasukan paramiliter.
   
Konflik setengah abad Kolombia menewaskan lebih dari 260 ribu orang, menyebabkan 45 ribu orang hilang dan memaksa hampir tujuh juta warganya meninggalkan rumah.

Di bawah kesepakatan damai, FARC akan membentuk partai politik. Tapi sayap kanan garis keras memimpin kampanye menentang kesepakatan itu, menyebut itu menawarkan pengampunan kepada pemberontak atas pembunuhan, penculikan dan kejahatan lain yang mereka lakukan selama konflik.

Dalam pemungutan suara referendum pekan lalu, pemilih Kolombia memilih "tidak" untuk kesepakatan damai itu, demikian menurut warta kantor berita AFP.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016