Medan (ANTARA News) - Petinju dari negeri jiran Malaysia berhasil merebut juara umum pada Kejuaraan Tinju Amatir yang memperebutkan Piala Ali Umri yang digelar di Medan dan Binjai pada 8 hingga 13 April 2007. Juara umum yang diraih negara "ringgit" itu adalah berdasarkan suatu penilaian yang diberikan oleh wasit yang memimpin petandingan terhadap peserta tinju dari negara asing yang ikut berpartisifasi pada Kejuaran Tinju Amatir se-Indonesia yang diadakan di Medan, Sumatera Utara. Bahkan, pada acara besar tersebut petinju Malaysia mengirimkan tujuh petinju terbaiknya, empat diantaranya berhasil lolos masuk final. Ke-4 petinju tersebut adalah M. Faisal yang duduk di kelas walter ringan 64 kg, Baruddin Rajak di kelas ringan 60 kg, M. Khairul di kelas berat ringan 81 kg dan Azani yang duduk di kelas berat 91 kg. Dari ke-4 petinju itu, dua diantaranya berhasil merebut medali emas, yakni M. Faisal yang menang angka dari Ryan Thomas (Jatim) dan Zaini dinyatakan menang saat bertanding dengan petinju Suhaimi (Medan) pada pertandingan final di Gelanggang Remaja Medan yang digelar hingga Jumat malam. Petinju tuan rumah, Suhaimi, pada pertandingan yang dipimpin oleh wasit Sabaruddin (Nanggroe Aceh Darussalam) mendapat diskwalifikasi, karena dia dianggap melakukan pelanggaran dengan memukul pada bagian kemaluan Zaini. Zaini sempat tergeletak akibat pukulan yang dilancarkan Suhaimi, dan tim dokter melakukan pemeriksaan di bagian yang tekena pukulan tersebut. Akibat peristiwa tersebut, sejumlah wasit dari Malaysia dan Indonesia sangat menyesalkan kejadian yang dapat membahayakan keselamatan petinju asing itu. Sementara itu, petinju terbaik diraih Yusak Imanuel (Jambi) yang duduk di kelas layang 48 kg, petinju harapan diraih Supriadi (Kepri) di kelas Bulu 57 kg dan petinu favorit adalah Benget Simorangkir (Sumut) di kelas ringan 60 kg. Pada pertandingan final tersebut, Benget yang berasal dari sasana "Rajawali" Medan dinyatakan wasit sebagai pemenang dan meraih medali emas. Kemenangan bagi petinju tersebut, karena lawannya Badrudin Rajak (Malaysia) dinyatakan "Unfit" atau wasit yang menyatakan bahwa petinju asing itu tidak dapat melakukan pertandingan. Ketentuan "Unfit" itu disampaikan oleh wasit setelah mendapat saran dari tim dokter bahwa Badrudin dianggap tidak sehat untuk melakukan pertandingan. Hasil pertadingan final tinju tersebut, di kelas layang ringan 45 kg, yakni juara satu Abia Bety (Jambi), juara dua Martinus Rihi (Banten) dan juara tiga masing-masing Salman Nasution (Madina/Sumut) dan Ahmad Beni (Riau). Di kelas layang 48 kg, yakni juara satu Yusak Manuel (jambi), juara dua Araman Mabuat (DKI) dan juara tiga Sapriadi (Medan) dan Joni (Kalteng). Kelas Bantam 54 kg, juara satu Rionando Burtar-Butar (Kepri), Boy Agus Pasaribu (Taput/Sumut), juara tiga Agus Junaidi (NAD) dan Feron Matulesy (Jabar). Di kelas Bulu 57 kg, juara satu Supriadi (Kepri), juara dua Ongky Tiba Lemeten (Bogor/Jabar) dan juara tiga Max Kamasan (Papua Barat) dan Antoni (NAD). Kelas Ringan 60 kg juara satu Benget Simorangkir (Sumut), juara dua Badrudin Rajak (Malaysia) dan juara tiga Rio Retroubun (KaimanaPapua Barat) dan Arif Tatibun (Banten). Di kelas Walter Ringan 64 kg, juara satu M.Faisal (Malaysia), juara dua Ryan Thomas (Jatim) dan juara tiga Titus Tibalimeten (DKI) dan Deni Hutasoit (Medan). Kelas Walter 69 kg, juara satu Kristianto (DKI), juara dua Eben Ezer (Banten) dan juara tiga Hansem (Kaimana/Papua Barat) dan Alexander (Jatim). Kelas Bulu 75 kg, juara satu Darman Hutauruk (Riau), juara dua Fitler Gultom (Binjai/Sumut) dan juara tiga Jon Horsatoni (Banten) dan Lexi Theo (Jabar). Di kelas Berat Ringan, juara satu Welem Papilaya (DKI), juara dua M. Khairul (Malaysia) dan juara tiga M.Ilham (Medan) dan Amar Jumar (Jabar). Selain itu, di kelas Berat 91 kg, juara satu Azani (Malaysia), juara dua Suhaimi (Medan) dan juara tiga Bubul Efendi (DKI) dan Syarif Hidayat (Jabar). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007