Ratusan santri yang terdiri dari 111 santri pada cabang olahraga, 84 santri pada cabang seni, dan 60 pendamping/ustaz/ustazah itu dilepas Kepala Kemenag Jatim HM Mahfudh Shodar dan Kepala Dispora Jatim H Supratomo di Kantor Kemenag Jatim, Juanda, Sidoarjo, Jumat.
"Jatim sudah enam kali juara umum, karena itu kalian harus dapat mempertahankan juara umum itu untuk ketujuh kalinya," kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim HM Mahfudh Shodar.
Oleh karena itu, ia berharap para pendamping dan ustadz/ustadzah mampu memberi semangat kepada para santri yang menjadi kontingen Jatim dalam kompetisi antar-pesantren se-Indonesia itu.
"Percaya diri menentukan prestasi, karena itu semangat dan sportivitas itu harus dipegang, karena itu para pendamping dan ustadz/ustadzah hendaknya mampu memotivasi," tuturnya.
Apalagi, kontingen Jatim sudah menjalani pemusatan latihan selama seminggu dan latihan di daerah juga sudah dilakukan selama enam bulan. "Kalau juara akan kami beri beasiswa studi," ucapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim Supratomo mengatakan Jatim hingga kini belum terkalahkan, karena itu semangat harus tetap dijaga.
"Anggap musuh itu dibawah kemampuan kita, karena kalian adalah santri terbaik di Jatim dalam bidang seni dan olahraga. Kalian harus siap tempur dan juara," tegasnya.
Ia menambahkan kontingen tuan rumah (Banten) dan Provinsi Jawa Barat merupakan rival kuat, meski Jatim memiliki unggulan dalam bidang voli dan sepak bola.
Pospenas yang akan dibuka Presiden Joko Widodo yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional yang dipusatkan di Banten itu mempertandingkan 11 cabang olahraga, yakni atletik, bola basket, bola voli, bulu tangkis, futsal, sepak takraw, tenis meja, pencak silat, senam santri, dan panahan.
Sementara 12 cabang seni yakni qasidah, hadrah, "stand up comedy", pidato tiga bahasa, seni lukis Islami, cipta puisi, kaligrafi hiasan mushaf Al Quran, kriya, fragmen, pakeraf, dan fotografi Islami.
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
