Pontianak (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang atau kondang disebut OSO, mengatakan, mahasiswa dan mahasiswi agar tidak terlalu diatur.

"Mahasiswa mahasiswi jangan terlau diatur terlau banyak, biarkan mereka berkreasi karena kampus tempatnya kebebasan. Mereka boleh ngomong apa saja dan tidak boleh ditangkap kalau berbicara di kampus," kata dia saat membuka sosialisasi Empat Pilar MPR, di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Sabtu.

OSO adalah pengusaha nasional dan politisi putera daerah Kalimantan Barat, yang berasal dari Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. 

"Kecuali kalau dia di luar kampus, ikut serta memainkan peran praktek politik yang bertentangan dengan undang-undang," sambung dia.

OSO juga berbagi kiat 5S yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu strategi, struktur, skill, sistem dan speed and target.

"Anda harus punya sistem, jadi kalau sedikit salah jangan salahkan orang lain. Anda juga harus punya target ukuran keberhasilan untuk berapa lama kuliah," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan mahasiswa harus memiliki pikiran dan perilaku yang baik. "Mahasiswa itu paling sederhana pikirannya, tapi cerdas," ujar dia.

"Mahasiswa anak-anak intelek terpelajar, kelakuannya buruk, tidak intelek ngomongnya, tidak sopan kelakuannya, bisa dibilang anak jalanan," lanjut dia.

Lebih lanjut, dia mengingatkan, mahasiswa harus memiliki karakter kepribadian dan mempunyai tingkat komunikasi yang tinggi.

Tidak hanya itu, OSO juga mengingatkan mahasiswa tidak menggunakan narkoba.

"Asing berlomba-lomba bagaimana menghancurkan generasi muda dengan menyelundupkan narkoba untuk merubah mindset yang terdiri dari pancasila untuk menguasai negeri kita," kata Oesman Sapta.

"Karena mereka tidak bisa menghajar Indonesia dari segi politik, keamanan dan ekonomi. Jadi, kesulitan apa pun kita harus tetap bertahan," kata dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016