Gorontalo, Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Gorontalo menggelar aksi damai di halaman Kantor Wali Kota Gorontalo, Senin (24/10).

Ketua IDI Kota Gorontalo, dr Irianto Dunda, saat menggelar aksi itu, mengatakan aksi tersebut merupakan aksi damai Hari Ulang Tahun ke-66 IDI. "Pada tahun ini, kami mengambil tema 'Reformasi Sistim Kesehatan dan Sistim Pendidikan Kedokteran yang Pro Rakyat'," katanya.

Pada aksi damai itu, IDI Kota Gorontalo menyampaikan sejumlah tuntuan, yaitu menolak program studi Dokter Layanan Primer (DLP) karena disetarakan dengan dokter spesalis.

"Kami juga menuntut agar pemerintah mempercepat pendirian Fakultas Kedokteran di Provinsi Gorontalo," ungkapnya.

Selain itu, IDI Kota Gorontalo juga meminta agar biaya pendidikan dokter ditutunkan agar orang miskin bisa menjad dokter, turunkan pajak obat dan alat kesehatan dan perbaiki layanan BPJS.

Sementara itu, Wali Kota Gorontalo, Marthen Taha, yang menerima langsung para dokter itu, mengapresiasi aksi yang berlangsung tertib dan damai, berupa orasi, dan tuntutan dalam bentuk doa, dan puisi.

"Tugas kami tentunya menyalurkan aspirasi ini ke Pemerintah Pusat, karena ini adalah kebijakan yang diberlakukan diseluruh wilayah Indonesia," jelas Taha.

Selain menggelar aksi damai, para dokter itu juga menggelar pelayanan pengobatan kepada masyarakat.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016