Jakarta (ANTARA News) - Perancang Raymond Leonard memamerkan delapan koleksi gaun adibusana bertema The Golden Queen dalam Jakarta Fashion Week 2017 di Senayan City, Jakarta, Selasa.

Pria yang baru pertama kali tampil di gelaran JFW itu ingin memberikan kesan kuat pada perempuan lewat koleksi gaun berstruktur dengan garis-garis tegas. Sesuai temanya, kemewahan emas menjadi inspirasi dari koleksi-koleksinya.

Busana buatannya dipamerkan dalam rangkaian peragaan busana dari Abineri Ang presents "Fashion Art" di mana ia berbagi panggung dengan Adinda Gisela, Felita Wirawan, Kimberly Chrisya, Saint Le Couture, Shinta Dewi.

Pria yang belajar desain di Semarang sebelum pindah ke Jakarta ini berjualan online serta melalui butik di Pasar Baru. Pembelinya juga sudah merambah ke negeri jiran. 

Menurut Leonard,  kliennya berbasis di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya dan Malaysia serta Singapura.

"Saya menyasar upscale," kata Leonard usai konferensi pers di JFW, Jakarta, Selasa malam.

Dia menggunakan bahan-bahan premium yang belum banyak di pasar. Selain itu, pengerjaan busananya membutuhkan waktu panjang karena proses yang sulit dengan potongan-potongan rumit.

Setiap baju dalam koleksi Leonard membutuhkan minimal tiga bulan proses pembuatan. Setiap detil-detil yang harus dikerjakan tangan membutuhkan waktu hingga puluhan jam. 

Dia mengaku belum berminat menjajaki pasar ready to wear karena memilih fokus pada gaun couture, gaun malam dan gaun pengantin. Sementara itu, kisaran pembuatan setiap gaun menelan biaya Rp30-50 juta. Sedangkan harganya berkisar Rp50-60 juta.

"Bisa untuk sewa, bisa juga custom," imbuh dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016