Sering kali nelayan tidak mendapatkan hasil sama sekali sehingga harus menanggung rugi karena biaya bahan bakar minyak (BBM) yang dikeluarkan juga tidak sedikit."
Jepara (ANTARA News) - Nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berharap mendapatkan bantuan Global Positioning System (GPS) guna memudahkan mereka dalam mendeteksi posisi ikan di laut, sehingga peluang menangkap ikan semakin besar.

"Karena sudah era modern, kami tentu harus mengikuti perkembangan teknologi yang bisa mendukung peningkatan hasil tangkapan nelayan di laut," kata nelayan asal Desa Jobo Kuto, Kecamatan Jepara Kota, Jepara, Ahmad Mitun di Jepara, Jumat.

Sebelumnya, kata dia, dirinya maupun nelayan lain memang belum terlalu membutuhkan GPS, namun seiring perkembangan zaman, maka nelayan juga perlu didukung peralatan yang bisa memudahkan dalam mendeteksi keberadaan ikan di laut.

Para nelayan selama ini, kata Ahmad, hanya mengandalkan tanda-tanda alam maupun kebiasaan dalam melaut.

"Sering kali nelayan tidak mendapatkan hasil sama sekali sehingga harus menanggung rugi karena biaya bahan bakar minyak (BBM) yang dikeluarkan juga tidak sedikit," ujarnya.

Jika dilengkapi dengan GPS, khususnya untuk nelayan yang mengoperasikan kapal berbobot 15 gross ton (GT) harapan nelayan tentu setiap melaut bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

Selain itu, katanya, nelayan juga lebih hemat, karena sudah mengetahui titik koordinat kumpulan ikan.

Alat modern tersebut, lanjut dia, tentunya kelak bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan nelayan karena dalam menangkap ikan sudah semakin mudah dengan hadirnya alat tersebut.

Sutowo, nelayan yang lain membenarkan, bahwa saat ini nelayan yang mengoperasikan kapal dengan bobot di atas 10 GT memang membutuhkan alat modern, seperti GPS maupun sonder.

"Jika pemerintah kabupaten masih memiliki anggaran yang cukup, kami juga membutuhkan bantuan alat tangkap ikan yang baru," ujarnya.

Nelayan di Kabupaten Jepara pada Minggu (23/10) juga mendapatkan bantuan "coolbox" (kotak pendingin) dari Kementerian Perdagangan yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Keluarahan Jobo Kuto, Kecamatan Kota, Jepara.

Hanya saja, beberapa nelayan menganggap bantuan satu unit "coolbox" belum cukup, mengingat setiap kapal dengan bobot sekitar 15 GT membutuhkan hingga enam "coolbox".

Dengan adanya "coolbox", nelayan sangat terbantu karena ikan hasil tangkapannya yang disimpan di peralatan tersebut masih memiliki nilai jual tinggi, mengingat kondisi ikannya masih cukup segar ketika sampai di daratan.

Kapasitas penyimpanannya juga jauh lebih besar, dibandingkan dengan drum plastik yang biasa dipakai nelayan-belayan kecil.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016