Jakarta (ANTARA News) - Gigs Stage boleh saja menjadi panggung dengan kapasitas penonton paling kecil di antara lima panggung yang ada di festival musik akbar, Synchronize Fest, namun hal itu justru memberi kesempatan para penampil yang bermain di panggung tersebut menjalin ikatan intim dengan para penontonnya.

Hal itu pula yang terjadi saat Fourtwnty tampil di Gigs Stage pada Sabtu, hari kedua dari festival yang berlangsung 28-30 Oktober 2016 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

Usai membawakan lagu "No Suprise" milik Radiohead dan disambung dengan "Rayuan Pulau Kepala", Ari Lesmana sang vokalis bercerita tentang asbabun nuzul lagu "Hitam Putih".

"Ini adalah lagu dari cerita pengalaman saya pribadi. Tentang sepasang lelaki dan perempuan, yang sempat terpisah akibat adat istiadat," kata Ari.

"Namun kemudian bisa kembali bersama, dan perempuan itu ada di sini," sambung Ari sembari menunjuk sosok perempuan berambut ikal yang ada di antara kerumunan, pasangannya Jade Daliz.

Ketika lagu Hitam Putih dimainkan, kerumunan penonton seolah mengamini kisah kasih Ari-Jade dengan bersenandung bersama-sama di beberapa bagian lagu tersebut.

Jalinan intim itu berlanjut ketika Fourtwnty memainkan lagu penutup mereka, "Aku Tenang".

Ari membiarkan kerumunan bertindak menjadi koor dadakan menyerukan liriknya, "Berlari-lari, di taman mimpiku. Imajinasi telah menghanyutkan. Mimpiku sempurna, tak seperti orang biasa." 

"Hitam Putih" dan "Aku Tenang" merupakan lagu-lagu dari album penuh perdana mereka, "Lelaku" (2015), yang dirilis trio Ari, Nuwi dan Roots itu.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016