Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta untuk melaporkan komitmen investasi Jepang di Indonesia yang mencapai Rp57 triliun hingga 2020.

"Kemudian juga persoalan-persoalan yang dihadapi, antara lain harmonisasi tarif, kemudian mengenai perpajakan," kata Airlangga terkait hasil kunjungan ke Jepang yang ditemui di halaman belakang Istana Negara, Jakarta pada Senin sore.

Menurut Menperin, Jepang tertarik menambah investasinya yaitu di bidang otomotif, industri kimia dan industri baja.

Perusahaan otomotif Toyota, ujar Airlangga, berencana menjadikan Indonesia sebagai basis perakitan kendaraan untuk ekspor ke negara lain.

Perusahaan di sektor yang sama, Daihatsu, juga berkomitmen memperkuat pusat riset dan pengembangan desain kendaraan mereka di Indonesia.

Selain itu, Menteri menjelaskan perusahaan Asahimas terus melakukan ekspansi di bidang industri kimia dan produksi kaca.

"Kemudian juga bicara mengenai pendalaman struktur otomotif dengan Sumitomo dan Nippon Steel yang akan membuat pabrik lembaran baja khusus untuk otomotif," ujar Airlangga.

Industri baja untuk otomotif itu, menurut Menteri, akan berkapasitas produksi 400 ribu ton dan direncanakan selesai pada 2018 sehingga kebutuhan baja untuk otomotif dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Terdapat dua kerja sama yang dilakukan dengan Krakatau Steel yaitu Krakatau Osaka dan Krakatau Sumikin.

Dengan masuknya perusahaan-perusahaan asal Negeri Sakura itu, Indonesia akan memperkuat memproduksi sejumlah komponen kendaraan di dalam negeri, jelas Airlangga.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016