Acara yang diadakan Forum Peduli Bangsa bersama Pesantren Tebuireng itu untuk memperingati Resolusi Jihad atau Hari Santri 22 Oktober, serta Hari Pahlawan 10 November."
Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, dan sejumlah ulama sepuh dijadwalkan menghadiri pertemuan bertema "Aktualisasi Resolusi Jihad" di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, 5 November 2016.

"Acara yang diadakan Forum Peduli Bangsa bersama Pesantren Tebuireng itu untuk memperingati Resolusi Jihad atau Hari Santri 22 Oktober, serta Hari Pahlawan 10 November," kata pengasuh PesantrenTebuireng, Jombang, KH Solahuddin Wahid (Gus Solah), melalui siaran pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Sejarah mencatat, Resolusi Jihad yang difatwakan oleh Hadlratus Syaikh KHM Hasyim Asy'ari dan menjadi keputusan resmi Nahdlatul Ulama merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Tanpa Resolusi Jihad, tidak akan pernah ada pertempuran heroik di Surabaya yang kemudian menjadi momentum peringatan Hari Pahlawan. Karena itu, kami bersama FPB (Forum Peduli Bangsa) menyelenggarakan Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad," katanya.

Menurut dia, pertemun besar atau rapat akbar akan membahas bagaimana agar bangsa yang telah 71 tahun merdeka ini dapat mandiri dan berdaulat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pertahanan, keamanan, pendidikan, ekonomi, pangan, energi dan sebagainya.

"Rapat akbar ini akan dihadiri oleh para kiai, habib, akademisi, dan profesional Indonesia. Mereka akan membahas berbagai masalah tersebut dan mengeluarkan maklumat sebagai bagian dari aktualisasi resolusi jihad dalam konteks kekinian," katanya.

Beberapa tokoh yang dijadwalkan hadir antara lain Panglima TNI, Ketua Dewan Komisioner OJK, Guru Besar Pendidikan dari Universitas Negeri Malang Prof Dr Imam Suprayogo, KH Maimoen Zubair (Sarang, Jateng), KH Anwar Manshur (Lirboyo, Kediri), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), dan KH Ali Akbar Marbun (Medan).

Selaini tu, Habib Sholeh Al-Jufri (Solo), KH A Zaim Mashoum (Lasem), KH Aziz Masyhuri (Jombang), KH A Hasib Wahab (Jombang), Jenderal (Purn) Azwar Anas, H Henry Kasfi (Sekjen Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, APJII), dan para rektor perguruan tinggi negeri di Jawa.

"Berangkat dari pemahaman atas konteks kekinian yang meliputi berbagai sektor dalam kehidupan kebangsaan tersebut, para kiai, akademisi dan profesional yang hadir akan melahirkan sebuah maklumat yang dapat dijadikan panduan dalam upaya mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia, serta sumber inspirasi bagi seluruh elemen bangsa," katanya.

Selain itu, Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad yang diharapkan juga dihadiri masyarakat umum ini akan dimeriahkan berbagai atraksi kesenian dan pawai persembahan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk penampilan seni hadrah, marching band dan atraksi pencak silat.

Atraksi dan pawai akan dimulai dari Lapangan Kecamatan Diwek menuju Pesantren Tebuireng yang menempuh jarak sekitar dua kilometer. Panitia sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan dari Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya yang akan mengirimkan tim marching band.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016