Jakarta (ANTARA News) - Pengunjuk rasa 4 November di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat, bergerak menuju Balai Kota untuk mendesak kepastian hukum terkait dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama.

Usai melakukan shalat Jumat di Istiqlal, massa unjuk rasa berduyun-duyun melakukan long march ke sejumlah tempat tujuan, salah satunya Balai Kota.

Nampak jamaah memadati jalan menuju Balai Kota seperti unsur masyarakat dari One Day One Juz, GNPF-MUI, Adz zikra, Forkammi, FUI, FPI, GPK dan lainnya.

Sembari berjalan mereka bertakbir, bershalawat dan melantunkan puji-pujian.

Jamaah yang sebagian besar mengenakan busana serba putih itu sudah berdatangan memadati Istiqlal sejak Kamis (4/11) malam. Istiqlal menjadi salah satu titik kumpul jamaah sebelum melangsungkan demonstrasi pada Jumat siang setelah shalat Jumat.

Dalam tuntutan massa pengunjuk rasa, mereka mendesak penegakkan hukum terkait dugaan penistaan agama. Terdapat juga aspirasi demonstran yang menginginkan pengamalan nilai Al quran secara konsisten oleh masyarakat Indonesia dan juga promosi tentang Islam sebagai agama yang damai.

Sejumlah ormas memang menyatakan diri bergabung dalam unjuk rasa 4 November. Kendati begitu, terdapat juga ormas yang menyatakan secara kelembagaan tidak berpartisipasi secara langsung dalam aksi massa itu.

Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia merupakan ormas dan institusi keagamaan yang secara kelembagaan menolak jika atribut organisasi dibawa dalam aksi demonstrasi.

Kendati demikian, ormas keagamaan tersebut tidak melarang warganya jika turut serta dalam unjuk rasa tersebut dengan mengatasnamakan pribadi, bukan kelembagaan. Alasannya, demonstrasi adalah hak setiap masyarakat yang dijamin negara, selama dilakukan dengan aman, rertib dan damai.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016