Jakarta (ANTARA News) - Musik menemani akitivitas sehari-hari, mulai dari bangun pagi hingga kembali tidur. Layanan pengaliran data (streaming) musik Spotify melansir bahwa dalam kurun waktu tiga bulan, pengguna di Indonesia sudah menghabiskan waktu selama 1,165 miliar.

Ahli psikologi musik Christ Billy Aryanto berpendapat musik yang tepat dan dimainkan di saat yang tepat dapat mempengaruhi individu secara psikologis, mengubah suasana hati, menambah fokus dan produktivitas atau membantunya untuk bersantai.

Berdasarkan data internal Spotify ditambah alasan psikologis, maka ada lima tipe pendengar musik di Indonesia.

1. The Early Birds
Mereka bangun sangat pagi untuk memulai rutinitasnya ditambah harus menghindari macet. Penelitian menyebutkan musik dapat meningkatkan stamina dan motivasi. Musik menjadi hal paling dulu (the early birds) mereka nikmati untuk membuatnya benar-benar bangun.

2. The Busy Bees
Orang ini mulai produktif mulai jam 09.00 pagi karena tuntutan sekolah maupun pekerjaan. Peneliti menilai respon emosional seseorang saat mendengarkan musik yang mereka sukai memiliki hubungan yang kuat dengan bagian otak yang memproses perhatian. Musik juga mempertajam kemampuan kognitif yang dapat meningkatkan konsentrasi dan daya fokus mereka dalam di tengah waktu paling sibuk layaknya sang lebah pekerja (the busy bees).

3. The Midday Zombies
Zombie siang bolong (the midday zombies) sulit kembali ke kenyataan setelah makan. Setelah kenyang, mereka memang kembali bekerja, tapi coba perhatikan, mereka bengong di depan layar komputer. Pada kasus ini, musik dapat mengembalikan pikiran para zombie ke dalam tubuh mereka dengan mempertajam kemampuan kognitif mereka untuk berkonsentrasi dan memperbaiki koordinasi gerak.

4. The Night Riders
Orang-orang ini hanya hidup setelah menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka, siap untuk menjalani aktivitas pribadi di malam hari (the night riders). Orang-orang ini lebih suka musik yang dapat memperkaya kualitas "waktu ku" (me time). Mereka akan terdorong untuk menyelesaikan dan meninggalkan tempat kerja secepat mungkin.

5. The Dream Chasers
Mereka sudah melewati semua aktivitas harian dan siap beristirahat di tempat  tidur. Orang-orang ini menghargai pentingnya tidur nyenyak. Peneliti menemukan bahwa musik instrumental yang memiliki tempo lambat dan nada lembut dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Musik klasik, jazz, new age dan suara alam disukai para pengejar mimpi (the dream chaser) ini.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016