"Kami sangat senang bisa merayakan pesta demokrasi di sini, buktinya masyarakatnya turut merasakan keramaian Pilpres AS, dan kondisinya pun nyaman," ucap Heather ditemui saat memantau penghitungan sementara pemungutan suara presiden secara elektronik di Konjen AS di Surabaya, Jatim, Rabu.
Heather berharap, apa pun hasil dari pesta demokrasi yang berlangsung di AS, tidak mengganggu hubungan baik antara AS dengan Indonesia, khususnya hubungan persahabatan antara Konjen AS di Surabaya dengan Pemprov Jatim.
Ia mengatakan penduduk AS di Jatim yang mencapai sekitar dua ribu orang juga telah mengikuti pemilihan umum, namun melalui beberapa teknologi canggih seperti email, serta mengirimkan surat suara melalui pos.
"Kami di Jatim juga berharap apa pun hasilnya nanti, masyarakat di AS akan menerimanya, sebab sudah sejak lama masyarakat AS memiliki tradisi menghargai apa pun hasil pesta demokrasi yang berlangsung," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang turut hadir memantau penghitungan pemungutan suara elektronik di Konjen AS di Surabaya mengaku mengapresiasi pesta demokrasi yang digelar masyarakat AS.
"Kami dari perwakilan kalangan pemerintah di Indonesia menyambut baik masyarakat AS yang merayakan pesta demokrasi di sini, kami harap apa pun hasilnya tetap mempererat persaudaraan di Jatim," katanya.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku secara pribadi pelaksanaan pemungutan suara Pilpres AS saat ini lebih menarik, karena susah diprediksi, dan berbeda dengan pelaksanaan Pilpres AS sebelumnya.
Gus Ipul mengatakan pelaksanaan demokrasi di AS yang berlangsung saat ini menjadi salah satu kiblat demokrasi dunia, dan mempunyai kesamaan dengan Indonesia yang menyelesaikan suatu persoalan melalui demokrasi.
"Kami dari Pemprov Jatim mengucapkan selamat atas berlangsungnya pesta demokrasi di AS, dan kami senang membantu dan berpartisipasi di sini," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
