London (ANTARA News) - Wales memutuskan tidak ikut "membangkang", menyusul sikap Inggris dan Skotlandia yang menentang FIFA dengan tetap mengenakan logo bunga Poppy pada kaus-kaus dan ban lengan pemain mereka pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Serbia pada Sabtu.

Asosiasi Sepak Bola Wales (FAW) mengatakan dalam pernyataannya pada Kamis, bahwa badan sepak bola dunia FIFA menolak permintaan Wales yang ingin para pemainnya mengenakan logo bunga poppy untuk mengenang gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia Pertama.

Peraturan-peraturan FIFA melarang para pemain untuk mengenakan apa pun yang dapat dipandang sebagai pernyataan politik, dan FAW mengatakan timnya akan mengenakan ban lengan berwarna hitam pada pertandingan Grup D mereka.

"Sebagai asosiasi kami juga harus menghormati peraturan-peraturan FIFA dan menyusul diskusi-diskusi panjang dengan anggota Dewan FAW, staf, manajemen, dan para pemain, keputusan telah dibuat untuk tidak mengenakan (logo bunga) poppy saat melawan Serbia," kata ketua eksekutif FAW Jonathan Ford.

"Kami merasa tidak mampu untuk mengambil resiko penalti finansial atau pengurangan poin, bagaimanapun, sebagaimana kami yang telah selalu melakukannya setiap tahun, kami akan memberi penghormatan dengan cara-cara lain."

FAW mengatakan mosaik yang menggambarkan bunga poppy akan dibentangkan oleh para pendukung Wales di Stadion Cardiff City sebelum sepak mula.

Inggris dan Skotlandia, yang akan memainkan pertandingan Grup F di Wembley pada Jumat, mengatakan mereka akan menentang FIFA dan tetap mengenakan logo bunga poppy pada ban lengan hitam.

Empat asosiasi sepak bola Britania dan FIFA merupakan organisasi yang membentuk Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), yang bertanggung jawab untuk membuat peraturan-peraturan seputar olahraga ini.

Salah satu bagian hukum permainan berbunyi, "Peralatan tidak boleh memiliki slogan-slogan, pernyataan-pernyataan, atau gambar-gambar politis, religius, atau pribadi", demikian Reuters melaporkan.

(H-RF)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016