Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya menekan laju impor produk fesyen di pasar dalam negeri dengan langkah-langkah strategis guna meningkatkan daya saing produk mode nasional.

“Pemerintah berkomitmen mengamankan industri fesyen nasional, di antaranya melalui pembatasan pelabuhan impor, safeguard bagi industri fesyen serta pemberlakuan SNI,” ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih lewat siaran pers di Jakarta, Jumat.

Gati menyampaikan hal tersebut saat soft launching Indonesia Fashion Week (IFW) 2016 di Jakarta.

Gati mengimbau kepada para desainer dan pelaku industri mode nasional agar makin meningkatkan penggunaan bahan baku dan aksesoris produk dalam negeri. “Akan dibuat material center yang bekerja sama dengan asosiasi sehingga IKM mendapatkan bahan baku dan bahan penolong dengan harga lebih murah,” tuturnya.

Selain itu, Kemenperin juga melakukan bimbingan teknis, pendampingan tenaga ahli, restrukturisasi mesin dan peralatan, penumbuhan wirausaha baru serta fasilitasi promosi melalui berbagai pameran dalam dan luar negeri.

“Terkait upaya perluasan pasar, kami akan memfasilitasi melalui e-smart IKM dengan memanfaatkan marketplace yang ada sehingga pasar online dalam negeri tidak dibanjiri oleh produk impor,” papar Gati.

Penyelenggaraan IFW diharapkan menjadi sarana untuk menampilkan produk-produk unggulan mode dalam negeri. Bahkan, kegiatan ini juga menjadi stimulus bagi pelaku IKM untuk meningkatkan kreativitas agar mampu bersaing dan mengembangkan usahanya.

“Apalagi IFW sebagai acara rutin tahunan ini selalu dinantikan oleh para konsumennya,” kata Gati.

Kemenperin mencatat, industri mode merupakan salah satu dari 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting dalam perekonomian nasional. “Industri fesyen berkontribusi besar terhadap devisa negara, PDB nasional dan penyediaan lapangan kerja,” ungkap Gati.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor produk fesyen pada tahun 2015 mencapai 12,11 miliar dollar AS atau naik 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar utama ekspor produk fesyen, antara lain Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Sedangkan, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,1 juta orang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016