Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membahas opsi-opsi penyelesaian perbatasan darat antara Indonesia dengan Timor Leste.

"Jadi di dalam rakortas (rapat koordinasi terbatas) tadi kami membahas mengenai upaya menyegerakan penyelesaian dua unresolved segment (segmen yang belum terselesaikan) di perbatasan darat kita dengan Timor Leste," ujar Menlu Retno di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat.

Pada rakortas itu, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri rapat dan mendengarkan masalah perbatasan dengan Timor Leste tersebut.

Menlu Retno mengatakan Indonesia dan Timor Leste telah sepakat untuk mengintensifkan penyelesaian perbatasan itu.

"Ini perlu dibahas secara intensif agar dapat diselesaikan. Tadi kami membahas beberapa opsi yang akan kami tawarkan kepada Timor Leste," tuturnya.

Dua titik perbatasan darat yang belum terselesaikan itu yakni berada di Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben.

Menlu Retno menuturkan opsi-opsi penyelesaian itu belum dapat disampaikan ke publik karena masih akan terus dikaji.

"Juga belum kami sampaikan kepada Timor Leste karena minggu yang lalu Pak Xanana Gusmao bertemu dengan Pak Menko Polhukam, dengan saya, dan Mendagri. Intinya kami punya spirit (semangat tujuan) yang sama, yakni mencoba untuk mempercepat upaya penyelesaian dua segmen itu," tuturnya.

Dia menuturkan pihaknya akan mencoba menawarkan opsi itu kepada Timor Leste.

"Minggu depan Presiden Xanana akan kembali berkunjung ke Indonesia. Mudah-mudahan komitmen kedua pemerintahan untuk menyelesaikan ini akan mencapai titik temu," ujarnya.

Dia menuturkan hingga saat ini baik Indonesia maupun Timor Leste belum mencapai titik temu penyelesaian perbatasan itu.

Untuk itu, pemerintah Indonesia akan menawarkan terlebih dahulu opsi-opsi tersebut yang mana opsi itu terlebih dahulu akan dikaji lebih lanjut.

"Makanya kami dulu yang menawarkan, nanti kita akan lihat respon dari Timor Leste. Tetapi sekali lagi kedua negara memiliki spirit yang sama untuk mempercepat proses percepatan itu," ujarnya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016