Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 1.231 pelanggan PLN di Jawa Barat mengalami pemutusan aliran listrik akibat bencana banjir di Karawang dan Bekasi.

"Pada Rabu (16/11) siang, ada sembilan gardu di Karawang yang dipadamkan, juga satu gardu di Bekasi, total pelanggan yang mengalami pemadaman listrik sebanyak 1.231 pelanggan," kata Deputy Manajer Komunikasi dan Hukum PLN Distribusi Jabar Suargina di Bandung, Rabu.

Rincian pelanggan yang terkendala banjir itu sebagian besar di Karawang yakni sebanyak 1.111 pelanggan dan di Bekasi sebanyak 120 pelanggan.

Menurut Suargina, gardu tersebut berada di daerah genangan banjir yang tidak memungkinkan gardu itu dioperasikan karena bisa menimbulkan korsleting.

"Pemadaman kesepuluh gardu listrik itu sudah berlangsung sejak pekan lalu," katanya.

Seluruh pelanggan listrik yang terkena pemadaman aliran itu berlokasi di lokasi pemukiman dan kompleks perumahan penduduk. Sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan adanya pemadaman aliran listrik di kawasan industri.

"Sejauh ini gardu di kawasan industri aman, tidak ada gardu di kawasan itu yang dipadamkan," katanya.

Menurut dia, saat ini seratus petugas PLN dikerahkan di kawasan banjir Kabupaten Karawang dan 15 personil melakukan pendampingan di lokasi banjirdi Bekasi.

Tim tersebut, kata dia reaksi cepat dan bertugas 24 jam secara bergantian yang ditempatkan di titik-titik rawan, termasuk di gardu listrik yang terdampak banjir.

Meski demikian, kondisi banjir di Karawang dan Bekasi tidak separah tahun sebelumnya yang mana jumlah pemadaman listrik dan arealnya lebih luas lagi.

"Dari sisi luasan dan jumlah pemadaman, masih lebih parah tahun lalu. Dan pihaknya dalam kondisi kesiagaan maksimal," katanya.

Sedangkan banjir di kawasan Dayeuhkolot Kota Bandung tidak sampai mengakibatkan pemadaman listrik. Seluruh pelanggan di kawasan Bandung selatan masih bisa menikmati pasokan listrik seperti biasanya.

Namun demikian, petugas PLN dan pelayanan teknik tetap disiagakan di lokasi banjir dengan mendirikan posko khusus yang melayani pelanggan termasuk melakukan patroli jaringan listrik.

Pada kesempatan itu, juru bicara PLN Distribusi Jabar itu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, khususnya yang berlokasi di kawasan banjir.

"Bila ketinggian air sudah mencapai instalasi listrik, segera lapor ke kantor unit pelayanan PLN untuk ditangani," katanya.

Bila air sudah menggenang instalasi listrik, maka menurut dia dianjurkan untuk mematikan sekring listrik. Hal itu untuk menghindari terjadi korsleting yang bisa mengakibatkan orang yang berada dekat jaringan itu tersengat listrik.

"Bilapun banjir sudah tidak menggenang instalasi, upayakan tidak langsung menyalakan listrik untuk mengantisipasi instalasi itu kotor oleh lumpur yang mengakibatkan korsleting," kata Suargina menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016