Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo ingin Indonesia bisa menjadi negara pengekspor buah utama di dunia.

"Saya berharap, melalui acara Fruit Indonesia 2016 ini menjadi langkah awal menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor buah utama dan terbesar di dunia sehingga petani-petani buah dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik," katanya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Fruit Indonesia 2016 di Parkir Timur Senayan Jakarta, Kamis.

Presiden mengatakan bahwa itu bukanlah mustahil mengingat Indonesia merupakan tempat tumbuh beragam jenis buah yang secara kuantitas maupun kualitas bisa memenuhi kebutuhan untuk mengekspor buah ke mancanegara.

"Bahkan, setiap daerah di Indonesia sudah memiliki produk buah unggulan dan sudah ditanam dalam skala lahan yang cukup luas," katanya.

Selain untuk tujuan ekspor, ia mengatakan, pertanian buah juga membuka peluang untuk menumbuhkan industri agrowisata.

Presiden menjelaskan bahwa buah juga merupakan bagian dari budaya Indonesia karena hampir semua acara budaya di Indonesia menggunakan buah, baik untuk suguhan maupun untuk bagian ritual peribadatan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa buah unggulan khas Indonesia saat ini tercatat meliputi 12 varietas buah lokal, yaitu jeruk keprok Bali, durian, mangga, manggis, alpukat, nanas, rambutan, salak, pisang, pepaya, melon dan semangka.

Tahun 2014 produksi jeruk nasional tercatat 1.999.000 ton, durian 856.000 ton, mangga 2.464.000 ton, manggis 111.000 ton, alpukat 306.000 ton, nanas 1.874.000 ton, rambutan 733.000 ton, salak 1.036.000 ton, pisang 1.008.000 ton, pepaya 830.000 ton, melon 184.000 ton dan semangka 684.000 ton.

"Dengan produksi buah yang sangat besar itu, kita bisa kembangkan menjadi produk komersial dengan tujuan pasar ekspor dan juga menutup kebutuhan akan impor buah dari luar," kata Amran.

"Menurut data dari FAO, tahun 2014 Indonesia masuk peringkat 20 besar eksportir buah di dunia," tambah dia.


Terbesar

Fruit Indonesia 2016 menyajikan beragam buah khas Indonesia dan buah eksotis akan disediakan gratis di berbagai gerai.

Ketua Pelaksana Fruit Indonesia 2016 Meika Syahbana Rusli mengatakan setidaknya 25 hingga 35 jenis buah khas indonesia ada di festival itu, termasuk alpukat, mangga, nanas, rambutan, durian, pepaya, manggis, dan belimbing.

Selain itu ada pisang, salak, lengkeng, jambu, sawo, kedondong, markisa, nangka, pisang ambon lumut, jeruk keprok, srikaya, jambu biji, jeruk besar, semangka, duku, mangga gedong, jeruk nipis, buah naga, melon, mangga podang, pisang tanduk, jambu biji kristal, jambu air, dan sirsak.

Pengunjung juga bisa menikmati beragam buah eksotis Indonesia yang saat ini sulit ditemukan seperti kecapi, sawo kecik, buni, jambu bol, sawo duren, lobi-lobi, jamblang, binjai, cermai, gandaria, jambu mawar, bisbul, delima, blewah, jeruk purut, markisa, salak merah, cempedak, durian lay, markisa ungu, matoa, kesemek, kepel, pisang merah, carica, sukun, rukem, langsat, manggis merah, namnam, alkesah, mengkudu dan durian merah.

Selain itu ada berbagai benih dan bibit buah, pupuk, pestisida, buah olahan, serta peralatan pertanian, mesin pertanian, dan media pertanian.

Meika mengatakan acara itu melibatkan peserta dari 19 provinsi dan 82 kabupaten/kota serta pengunjung dari dalam dan luar negeri, termasuk pelaku bisnis dari negara-negara ASEAN, China, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Jordan, Australia, New Zealand, Eropa dan Amerika.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016