Tunis (ANTARA News) - Kepolisian Tunisia, Rabu, menangkap empat terduga ekstremis yang dituduh berencana melancarkan serangan di ibu kota dan akan membunuh politikus ternama serta jurnalis, ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

Kelompok yang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan itu "merencanakan serangan ke pusat perbelanjaan dan sebuah pos (kepolisian) Garda Nasional di Tunis," ujar juru bicara kementerian Yasser Mesbah kepada AFP.

Kepolisian menangkap keempat orang itu di pinggiran selatan ibu kota, Ben Arous, ujar Mesbah, seraya menambahkan bahwa mereka berkomunikasi di Facebook.

Sejak pemberontakan pada 2011 yang menumbangkan diktator Zine El Abidine Ben Ali, Tunisia berjuang memerangi gerakan ekstremis yang telah menewaskan puluhan tentara dan petugas kepolisian serta warga sipil, termasuk 59 wisatawan asing.

Sumber keamanan pada Senin mengatakan bahwa mereka menemukan lima gudang senjata di selatan negara itu, dekat perbatasan Libya, dan menyita senjata dalam jumlah besar.

Pemerintah Tunisia memberlakukan status darurat selama hampir satu tahun menyusul serangkaian serangan mematikan pada 2015, yang diklaim oleh beberapa kelompok yang berafiliasi dengan kelompok ISIS dan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM).  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016