Kupang (ANTARA News) - Isak tangis mewarnai kedatangan kerangka jenazah uskup pribumi pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Gabriel Manek, SVD, Kamis, di Bandara El Tari Kupang dari Techny Amerika Serikat dan disambut ribuan umat. Pemulangan kerangka jenazah almarhum yang meninggal dunia pada 30 November 1989 ini setelah melalui suatu proses perjuangan sejak tahun 2004, karena harus mendapat izin dari Pemerintah Amerika Serikat. Anak-anak dari desa asal almarhum membawakan tari-tarian untuk menyambut almarhum dari pesawat menuju pelataran Bandara El Tari dan disusul dengan sapaan secara adat orang Timor (Natoni). "Selamat datang di tanah kelahiranmu walaupun hanya dalam bentuk kerangka jenazah. Kami telah lama merindukanmu," kata Fabianus Harry Luwalu, tokoh masyarakat yang membawakan sapaan adat. Kerangka jenazah kemudian disemayamkan beberapa saat di ruang tunggu Bandara El Tari Kupang sebelum diarak menuju ke Gereja Katedral Kristus Raja Kupang yang dilanjutkan dengan misa agung. Kerangka jenazah direncanakan akan dibawa ke desa kelahirannya di Lahurus, Kabupaten Belu yang berharak sekitar 400 km arah Timur Kota Kupang pada Jumat (20/4). Selanjutnya kerangka jenazah akan dibawa ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur dengan menggunakan kapal milik Angkatan Laut RI dari Pelabuhan Atapupu pada Sabtu (21/4) untuk dikebumikan. Almarhum Mgr Gabriel Manek, SVD merupakan pastor pribumi pertama di NTT, yang pernah memangku jabatan uskup pertama di Larantuka, Flores Timur dan Uskup Agung Ende, meninggal dunia tanggal 30 November 1989 dan dimakamkan di Lakewood-Colorado, USA. Uskup yang pernah menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur itu dilahirkan di Lahurus, Kabupaten Belu, 18 Agustus 1913. Pendiri Tarekat Suster-suster PRR yang kini biara pusatnya di Lebao-Larantuka itu, meninggalkan Ende, Flores pada tahun 1968 ke Amerika Serikat dan langsung ke San Fransisko untuk menjalani perawatan. Setelah kesehatannya mulai membaik, almarhum melayani "Saint Francis Xavier Catholic Japanese Mission" dan juga komunitas kaum Negro di Gereja St. Patrick, Ouckland. Di tahun 1973, almarhum menjadi kapelan di Mother Cabrini Shirine di Danver Barat dan berkenalan dengan suku-suku asli Indian sebelum wafat pada 30 November 1989.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007