Jakarta (ANTARA News) - Komputer tablet diperkiran masih akan tetap dibutuhkan pada 2017 meski pun beberapa menganggap fiturnya sama dengan ponsel pintar berlayar besar.

“Saya yakin kebutuhan tablet 2017 masih ada,” kata Head of IM Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Denny Galant saat peluncuran tablet terbaru mereka di Jakarta, Selasa (22/11).

Meskipun pertumbuhan tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, konsumen masih membutuhkan layar yang lebih besar untuk menunjang aktivitas harian mereka. 

Misalnya, Denny mencontohkan, konsumen smartphone memilih tablet untuk bekerja atau membaca buku sehingga tidak menggerus pasar tablet.

“Tablet untuk menunjang produktivitas. Smartphone lebih utama,” kata Denny.

Samsung akan mengeluarkan beberapa tablet baru tahun depan, begitu juga dengan Advan.

“Kami percaya, pasar tablet masih seksi,” kata Brand Director Advan Andy Gusena melalui siaran pers.

Potensi pasar yang cukup seksi  menjadi pemacu Advan untuk terus melakukan inovasi teknologi dengan merilis tablet berkualitas dan  berdaya saing. Advan sepanjang 2016 menguasai pangsa pasar  35 persen.

Kehadiran tablet mendorong penggunaan internet. Data terakhir dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia, yakni 132,7 juta orang kini telah terhubung ke internet.

Data survei APJI mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam (mobile-tablet). 

Statistiknya,  67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam (tablet termasuk di dalamnya) dan komputer. 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone. 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses dari komputer.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016