Jakarta (ANTARA News) - Korea Selatan menetapkan status waspada flu burung pada Rabu, setelah teridentifikasinya dua wabah H5N6 terbaru, di mana satu di antaranya terdeteksi minggu lalu.

Wabah flu burung terbaru ditemukan di dua peternakan unggas di wilayah tengah dan barat daya negara tersebut.

Menurut laporan Departemen Pertanian Pangan dan Urusan Pedesaan setempat, sebanyak 30.500 ekor bebek di peternakan tersebut telah dimusnahkan.

Satu kasus lainnya dikonfirmasi pada Selasa dan dua sebelumnya pada Rabu, kata laporan tersebut.

Sejak kasus pertama virus flu burung H5N6 dilaporkan di kawasan yang sama Jumat lalu, total empat kasus telah ditemukan. Sementara tiga peternakan unggas lainnya sedang diuji.

Kementerian pertanian meningkatkan peringatan flu burung dari hati-hati menjadi waspada, karena terjadi peningkatan jumlah peternakan yang terinfeksi virus tersebut dalam waktu singkat.

Lebih dari 510.000 burung telah disembelih untuk mencegah penyebaran virus, di mana angka tersebut kurang dari 1 persen dari total populasi unggas di negara itu yang mencapai 84.700.000.

Kasus infeksi virus H5N6 terhadap manusia sebelumnya dilaporkan terjadi di China dan Hong Kong. Virus tersebut telah menewaskan 10 orang di China sejak April 2014.

Kementerian Pertanian melarang adanya peternakan unggas untuk radius 10 kilometer dari tempat ditemukannya virus.

Pihak Kementerian juga mempertimbangkan penghentian permintaan sementara secara nasional untuk mencegah penyebaran virus.

Wabah flu burung pernah terjadi di negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia tersebut pada 2014.

Wabah berlangsung selama lebih dari 660 hari dan menewaskan sedikitnya 13 juta burung, demikian diberitakan Reuters.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016