Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 250 guru di Jabodetabek mengikuti program Guruku Permataku yang diadakan Permata Bank selama 24-25 November 2016 dalam rangka mengapresiasi para pengajar di Indonesia.

"Guru menjadi aspek penting dalam mata rantai pendidikan," kata Direktur Syariah Permata Bank Achmad K. Permana dalam penutupan Guruku Permataku di Jakarta, Jumat.

Penutupan Guruku Permataku dihadiri Direktur Syariah Permata Bank Achmad K. Permana, Founder Gerakan Ayo Membaca Dedi Panigoro, Chairman MEDCO Holding Yani Panigoro, Bupati Trenggalek Emil E. Dardak, CEO Mizan Haidar Bagir.

Dalam acara tersebut, Haidar Bagir mengatakan kreativitas menjadi kunci agar anak-anak Indonesia bisa bersaing secara global.

Dia berpesan pada guru untuk mendidik murid agar menjadi anak yang kreatif, bukan sekadar "celengan" tempat menjejalkan terlalu banyak ilmu pengetahuan yang membuatnya hanya jadi robot penghafal.

Tahun ini, Guruku Permataku menjalin kemitraan dengan Gerakan Ayo Membaca Indonesia (AMIND) dan MEDCO Group yang didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya di bidang Pembinaan SMK dan GTK.

Guruku Permataku adalah program pengembangan dan pelatihan bagi para guru dari tingkat PAUD/TK hingga SMA/SMK. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kreativitas, wawasan, pengetahuan dan potensi guru sebagai tenaga pengajar profesional.

Selama dua hari, para peserta mendapat materi pelatihan berupa seminar pendidikan dan capacity building untuk 300 guru terpilih.

Program ini dibuat untuk menjaga semangat dan memberikan energi positif agar guru kelak dapat melahirkan sosok pemimpin Indonesia

Sejak diluncurkan pada 2013, sudah ada lebih dari 2.000 guru dari beberapa kota di Indonesia sudah mengikuti program ini.

Beberapa pengajar yang menginspirasi juga dianugerahi Penghargaan Guru Teladan 2016 dalam penutupan Guruku Permataku.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016