Sana`a (ANTARA News) - Iklan-iklan kebugaran alias "fitness" yang banyak muncul di media cetak atau media elektronik Arab, khususnya dari layar-layar TV, makin mengubah pandangan tentang keindahan tubuh perempuan di kalangan pria Arab, sehingga banyak perempuan Arab ikut latihan kebugaran guna menghindari sang suami berpoligami. Bila sebelumnya, perempuan gemuk merupakan idaman banyak pria dewasa Arab, terutama para suami, karena pandangan makin gemuk seorang wanita makin indah dipandang, maka sejak iklan-iklan kebugaran ramai muncul di iklan-iklan, maka pandangan tersebut lambat laun berubah. Banyak pria yang mengidamkan, agar tubuh para istri tetap langsing sebagai ukuran keindahan. Bila sang istri mulai tidak memperhatikan bentuk tubuhnya alias gemuk, maka kemungkinan suami mencari pendamping baru terbuka lebar. Oleh karena itu, belakangan ini banyak kaum perempuan Arab dari berbagai umur ramai mendatangi tempat-tempat kebugaran untuk terus menjaga tubuh mereka, agar tetap dalam berat yang ideal. Di Arab Saudi, misalnya, banyak kaum perempuan, terutama yang sudah berkeluarga, ramai-ramai mendatangani pusat-pusat kebugaran untuk menjaga timbangan tubuh mereka tetap ideal. Para instruktur dari pusat-pusat kebugaran di negara kaya minyak Teluk itu, seperti dilaporkan Harian Al-Watan, Arab Saudi, edisi Kamis (19/4), adalah warga asing yang memiliki jam terbang panjang di bidang kebugaran tubuh. Bagi para ibu rumah tangga, ke pusat kebugaran selain untuk kesehatan juga untuk merampingkan ukuran tubuh, agar para suami tidak melirik ke wanita lain akibat tubuh sang istri yang makin mekar. "Para istri umumnya rajin mendatangi pusat kebugaran setelah berat badan mereka terasa berubah. Mereka khawatir para suami mencari istri kedua yang tubuhnya lebih langsing," lapor Al-Watan. Sementara itu, para gadis yang sudah siap menuju pelaminan pun biasanya tetap menjaga tubuh mereka dengan rajin mendatangi pusat kebugaran, karena para calon suami pun pada umumnya senang bila sang calon istri bertubuh langsing. Perempuan Arab yang berlangganan pusat kebugaran rata-rata berumur 15 hingga 45 tahun dengan biaya tarif per bulan sekira 300 hingga 500 riyal (sekitar Rp750.000 hingga Rp1,2 juta). Di sejumlah daerah yang pelanggannya membludak terpaksa dilakukan latihan kebugaran dua kali sehari. "Setelah saya memiliki anak, saya lupa dengan berat badan saya. Inilah kesempatan untuk mengembalikan berat badan ke ukuran yang ideal, seperti saat tahun-tahun pertama pernikahan dulu," kata Umm Khalid (37), ibu lima anak. Hal senada juga dikemukakan Ummu Fahd, ibu rumah tangga lainnya. "Tidak pernah terbayang bila olahraga kebugaran merupakan sesuatu yang sangat penting. Buktinya, banyak kaum suami yang ingin mencari istri kedua hanya gara-gara tubuh sang istri dianggap tidak ramping lagi," ujarnya. "Saya juga ingin menasihati para istri lainnya agar segera berlangganan dengan pusat-pusat kebugaran terdekat untuk menjaga kerampingan tubuh, agar para suami tetap setia," kata Umm Fahd. Namun, ada sebagian wanita yang rutin melakukan senam di pusat-pusat kebugaran tersebut bukan lantaran khawatir sang suami menikah lagi, tapi atas nasihat dokter karena mengindap penyakit tertentu, demikian Al-Watan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007