Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, dilantik kembali sebagai ketua DPR, menggantikan koleganya sesama kader Partai Golkar, Ade Komaruddin, setelah melalui persetujuan seluruh fraksi dalam Rapat Paripurna DPR, Rabu petang.

Novanto mengundurkan diri dari posisinya ketua DPR itu pada 16 Desember 2015 namun tetap menjadi anggota DPR. 

"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada fraksi-fraksi dan seluruh anggota DPR RI di mana melalui rapat paripurna dewan telah menetapkan saya kembali sebagai ketua DPR," ujar Novanto, seusai dilantik di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin empat wakil ketua DPR itu, seluruh fraksi menyatakan menyerahkan keputusan pergantian ketua DPR kepada Fraksi Partai Golkar sesuai ketentuan UU MD3.

Fraksi Partai Demokrat sejatinya mengusulkan agar pergantian ketua DPR tidak dilakukan tergesa-gesa melainkan menunggu kehadiran Komarudin yang dikabarkan tengah berobat di Singapura.

Meskipun demikian, pelantikan tetap dilakukan lantaran sudah mendapat persetujuan seluruh fraksi.

Novanto berjanji menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Novanto menekankan dirinya beserta pimpinan DPR yang lain akan bekerja keras menjalani amanah sesuai dengan harapan rakyat.

"Kami juga akan meningkatkan hubungan yang lebih produktif dengan lembaga tinggi negara yang lain, khususnya dengan presiden," ujar dia. 

Presiden Joko Widodo-lah yang dulu pernah marah karena namanya dicatut dalam skandal "papa minta saham" PT Freeport Indonesia, yang melibatkan Novanto; berujung pada pengunduran diri dia dari kursi ketua DPR.

Kasus itu mengemuka setelah Menteri ESDM (saat itu) Sudirman Said, pada 16 November 2015, mengungkap hal berbasis percakapan Novanto dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (saat itu), Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Ma'roef Sjamsoeddin. 

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016