Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan pesawat Polri M-28 Skytruck dengan nomor registrasi P-4201 yang jatuh diperairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau dalam kondisi baik.

"Sudah digunakan oleh Polri sejak 2004, kondisi baru, buatan Polandia. Sudah beberapa kali ikut kegiatan kemanusiaan maupun operasional kepolisian, misalnya tsunami di Aceh," kata Martinus di Jakarta, Senin.

Sementara dalam operasi penegakan hukum, kata Martinus, digunakan untuk operasi illegal fishing, illegal loging, dan operasi di Poso.

"Pesawat dalam kondisi baik dan terus digunakan polisi udara dalam mendukung tugas Polri," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pesawat yang dijadwalkan tiba pukul 11.00 WIB di Pangkalpinang itu, hilang kontak dengan bandara di Kepulauan Riau pada pukul 10.15 WIB.

"Dalam hal ini, ketika lost contact dan diupayakan dihubungi, dinyatakan hilang," tuturnya.

Menurutnya, pesawat tersebut terbang dari Pondok Cabe, Tangerang Selatan pada Sabtu, (3/12) pukul 06.15 WIB menuju Pangkalpinang dengan membawa 16 anggota Polri, dengan pilot AKP Budi Waluyo.

"Semua anggota Polri yang akan ditugaskan untuk change crew. Pergantian dilakukan setiap bulan terhadap polisi yang di-BKO-kan. Kemudian tiga personel itu turun di Pangkalpinang sekitar Pukul 08.10 WIB," katanya.

Polri pun mendapat kabar pada pukul 11.00 WIB bahwa pesawat ditemukan di Pulau Mensanak, di perairan wilayah Kepulaian Riau.

"Tentu dalam hal ini dilakukan upaya pencarian. Hari pertama (Sabtu, 3/12) sudah tahu lokasi jatuh, ditemukan ransel, dan ada dokumen Skytruck berikut surat perintah di pilot," ucap Martinus.

Pada hari kedua (Minggu 4/12), sudah ditemukan potongan badan pesawat sekitar tiga meter dan dipastikan itu badan pesawat Skytruck. Selain itu, juga ditemukan potongan tubuh.

"Hari ini dilakukan upaya penyelaman untuk mencari korban dan barang-barang lainnya. Sudah dikerahkan beberapa kapal, di antaranya 16 unit kapal, dua unit helikopter, dua unit pesawat udara, dan 150 personel dari berbagai instansi," kata Martinus.

Ia pun menyatakan sampai saat ini belum ada kemungkinan korban selamat karena sudah ditemukan beberapa potongan tubuh.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016