Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan secara bertahap akan menutup seluruh terminal bayangan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, akan mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan terkait dalam upaya tersebut, di antaranya Polri, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kita akan rapat besok dengan Organda, BPTJ dan Dishub DKI Jakarta," katanya setelah konferensi pers pembatasan pengoperasian angkutan barang jelang Natal dan Tahun Baru 2017 di Jakarta, Senin

Dia mengatakan, Kemenhub tengah mengumpulkan data jumlah terminal bayangan yang ada di seluruh Jabodetabek dan mengkaji apakah pool bus juga termasuk di dalamnya.

"Sedang kita inventarisasi, ini tidak bisa langsung di-stop, harus secara bertahap diurai dulu, jangan sampai nanti timbul masalah baru," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memerintahkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar untuk menutup terminal bayangan selama tiga hari ke depan.

"Saya instruksikan kepada Dirjen Perhubungan Darat agar koordinasi. Dalam tiga hari ke depan (terminal bayangan) harus segera ditutup," ujarnya.

Menurut Budi, adanya terminal bayangan merupakan salah satu faktor penghambat para pengusaha otobus tidak mau menempati terminal, salah satunya Terminal Pulogebang, Jakarta Timur yang akan segera beroperasi.

Ia memastikan Terminal Pulogebang dapat beroperasi pada 20 Desember 2016.

Dia mengatakan secara bertahap akan dilakukan pemindahan pengoperasian bus-bus dari terminal Pulogadung ke Terminal Terpadu Pulogebang. 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016