Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian gencar mempromosikan sepatu kualitas premium buatan anak bangsa bermerek "Ekuator" untuk mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

"Saya memakai sepatu Ekuator sejak dilantik sebagai menteri perindustrian. Saya pakai hingga saat ini masih sangat nyaman,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Sepatu Ekuator merupakan produk alas kaki premium asli Indonesia khusus pria yang resmi diluncurkan setelah tiga tahun dirintis oleh Kemenperin melalui Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dan tim kreatif pendukung lainnya.

Airlangga menyampaikan, IKM dalam negeri khususnya sektor alas kaki telah mampu menghasilkan produk berkualitas, di mana sepatu ini diharapkan menjadi pemicu produk lokal lainnya agar bisa ikut tembus pasar global.

Ekuator memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80 persen. Nama Ekuator dinilai sebagai representasi dari Indonesia yang memiliki ciri khas seperti kehangatan, keanekaragaman, dan kenyamanan.

Dirjen Industri Kecil Menengah Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, sepatu ini diproduksi oleh pengrajin yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

"Material pilihannya terbaik, konstruksinya juara, hingga pengerjaannya yang apik membuat Ekuator hadir dengan kualitas yang beda dari sepatu-sepatu lain," ungkapnya.

Sepatu Ekuator yang dibanderol dengan harga sekitar Rp2,5 juta didesain dengan berbagai pilihan, yakni Sumatera, Java, Bali, Madura, Celebes, Papua, dan Borneo.

Saat ini Ekuator masih diproduksi oleh satu IKM yaitu Fortuna Shoes yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

"Ke depannya, semua IKM bisa memproduksi sepatu ini sesuai standar produk dan kualitas yang sudah ditentukan. Kami juga memberikan pelatihan kepada IKM yang ingin memproduksi Ekuator," tambah Gati.

Kepala BPIPI Kemperin Ratna Utarianingrum menjelaskan, sepatu Ekuator baru diproduksi 200 pasang.

"Nantinya produksi sepatu Ekuator akan diserahkan ke beberapa IKM di sejumlah daerah sesuai kriteria BPIPI," ungkapnya.

Untuk menghasilkan produk sepatu yang berkualitas, BPIPI melakukan riset dan pengembangan lebih dari dua tahun dengan pendanaan dari APBN senilai Rp3 miliar.

Kendati diproduksi oleh beberapa IKM, Ratna menjamin, standar kualitasnya akan sama.

LBPIPI secara ketat menerapkan standar operaional prosedur dari mulai teknologi yang digunakan, desain sampai proses produksi kepada IKM yang menjadi mitra binaan.

Ratna menambahkan, respons pasar cukup positif atas produk Ekuator. Sebab itu, jumlah produksi akan terus ditingkatkan sesuai permintaan pasar.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016