Yogyakarta (ANTARA News) - Seorang pakar gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan gempa bumi berskala 6,5 pada skala Richter yang mengguncang wilayah Pidie Jaya, Aceh, pukul 05.03 WIB Rabu, karena pergeseran sesar aktif mendatar.

Ahli gempa dari Departemen Teknik Geologi UGM itu, Gayatri Marliyani, di dalam keterangan tertulis, di Yogyakarta, Rabu, menyatakan, gempa Bumi itu berpusat di darat pada koordinat 5.19' LU dan 96.38' BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa Bumi ini merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di wilayah yang bersifat mendatar dan dekstral (menganan).

Ia menjelaskan sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya ini merupakan cabang dari sesar Sumatera di bagian utara. Sesar ini berorientasi barat laut-tenggara.

Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada tapi belum terpetakan sebelumnya, katanya.

"Adanya tekanan dari zona subduksi atau penunjaman di selatan Sumatera memberikan gaya tekan yang kuat ke daerah permukaan dan akibatnya membentuk sesar-sesar yang aktif, gempa terjadi akibat pergerakan dari sesar-sesar ini," katanya.

Menurut dia, goncangan gempa terasa kuat di daerah ini dikarenakan pada wilayah dekat pusat gempa tersusun oleh batuan yang tidak kompak.

Gelombang gempa merambat lebih cepat pada batuan kompak dan melambat ketika melewati batuan yang lepas-lepas, katanya.

"Ketika melewati daerah dengan batuan yang lepas-lepas, amplitudo gelombang gempa akan membesar untuk bisa merambatkan energi yang sama, sehingga getaran yang dirasakan pada daerah ini lebih kuat. Getaran yang kuat dari gempa Bumi ini juga bisa menimbulkan longsoran," kata dia.

Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016