Balikpapan (ANTARA News) - Persiapan PON XVII 2008 di Kaltim dilaporkan terhambat persoalan dana yang belum juga cair karena petinggi PB (Pengurus Besar) PON terkesan takut mengeluarkan kebijakan, bahkan Ketua Hariannya, Syaiful Teteng, secara resmi telah mundur dari jabatannya. "Sebenarnya dana tersebut sudah ada, tetapi hingga saat ini dana tersebut belum turun. Pasalnya pihak yang memegang tanggung jawab ini tidak berani mengeluarkan, karena terkendala mengenai administrasi keuangan penggunaan dana-dana pemerintah ini," kata Wakil Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON Kaltim, Hermain Okol, di Balikpapan, Senin. Hal itu menyebabkan panitia penyelenggara PON XVII-2008 tidak dapat berbuat apa-apa, terutama dana yang dipergunakan untuk biaya administrasi organisasi serta peninjauan di lapangan. "Termasuk pula honor-honor lainnya, tetapi untungnya kebutuhan untuk kunjungan peninjauan lapangan mencek kesiapan venues-venues ini, dibantu pihak Pemkot dan Pemkab setempat," kata dia. Tetapi untuk dana pembangunan sarana fisik hingga saat ini tidak ada masalah, karena dana pembangunan tersebut sudah ada pos masing-masing melalui pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU). Saat ini jumlah dana yang telah keluar untuk biaya-biaya administrasi organisasi serta peninjauan ini, Hermain sendiri tidak tahu berapa jumlahnya, karena tidak terpantau. "Tetapi kita bertekad pelaksanaan PON XVII-2008 Kaltim ini sukses," kata dia. Sementara itu Ketua Pengawas dan Pengarah PB PON Pusat, Herdarji, mengatakan bahwa pengadaan perlengkapan untuk PON ini, bila sesuai keadaan yang ada, tidak perlu ragu untuk melaksanakannya. "Dan bila dilihat kesiapan untuk PON XVII-2008 di Kaltim ini dari hasil peninjauan saya, kelihatannya sudah siap untuk dilaksanakan pada bulan April 2008," kata Herdarji. Sementara KONI Pusat menghendaki agar pelaksanaan PON XVII 2008 yang pertama di wilayah regional Kalimantan itu pada April, bertujuan mengurangi pembengkakan biaya propinsi lain dalam pembinaan atlit. "Walaupun mengalami kemunduran jadwal pelaksanaan, diharapkan jangan lebih dari satu bulan," katanya. Sebelumnya, Ketua Harian PB PON Kaltim, Syaiful Teteng menyatakan mundur dari jabatannya. Hal itu disesalkan banyak pihak karena apabila memang mau mundur seharusnya sejak lama dilakukan bukan saat pelaksaan tinggal satu tahun. "Sikap Syaiful Teteng itu pengecut, lari dari tanggung jawab, semua pejabat sibuk. Saya sendiri sebagai Ketua Sub PB PON Samarinda juga sibuk namun masih bisa membagi waktu," kata Walikota Samarinda yang juga Ketua Sub PB PON Samarinda, Achmad Amins.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007