Bandarlampung (ANTARA News) - Warga Kota Bandarlampung menggelar nonton bareng atau "nobar" final Piala AFF Suzuki 2016 leg pertama Timnas Indonesia vs Thailand, di Tugu Adipura yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandarlampung.

Berdasarkan pantauan di Tugu Adipura, Bandarlampung, Rabu malam, warga sudah berkumpul sejak sore meskipun hujan masih turun tidak menyurutkan animo masyarakat untuk menyaksikan permainan tim garuda bertanding.

Warga yang datang pun berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Bandarlampung.

"Saya nonton bersama agar lebih terasa dan ini bentuk dukungan warga yang di daerah untuk timnas Indonesia," kata Chandra warga Kecamatan Way Kandis.

Dia mengatakan, jika nonton di rumah sendiri kurang begitu terasa momen pertandingannya, apalagi tim besutan Alfred Riedl ini harus menang.

Ia menegaskan, sangat yakin Indonesia akan meraih kemenangan pada leg pertama.

Rizkiy warga Kecamatan Tanjungkarang Pusat mengatakan timnas Indonesia pasti menang apa lagi Boas Salosa dan Stefano Lilipaly akan memecah kebuntuan.

"Saya yakin dua pemain andalan kita pasti akan memecah kebuntuan, kita akan saksikan permainannya," katanya.

Ia melanjutkan, akan berdoa untuk kemenangan timnas sebab piala ini sudah sangat dinantikan sejak lama.

Hal senada disampaikan Wali Kota Bandarlampung Herman HN yang mengatakan sangat yakin Indonesia akan menang 2-1 pada leg pertama ini.

"Pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor ini diprediksi akan sangat sengit," kata dia.

Menurutnya, Indonesia mempunyai peluang menang sebab bermain di kandang dan pasukan Alfred Riedl ini akan bermain menyerang.

"Pasti kita akan bermain menyerang, karena untuk mencuri poin pertama dan itu harus dilakukan," kata dia.

Sementara sejumlah kegiatan warga malam ini pun seolah berhenti karena mereka ingin menyaksikan laga tersebut.

"Saya tutup sementara sampai pertandingan Indonesia lawan Thailand usai," ujar Sodri, pengelola pemancingan ikan mas di Bandarlampung.

Pewarta: Subagio/Roy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016