Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh hampir tiga persen pada Kamis (Jumat pagi WIB), yang merupakan tingkat terendah sejak awal Februari, karena kenaikan suku bunga Fed AS dan potensi gerakan lebih agresif tahun depan memicu dolar menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari anjlok 33,9 dolar AS, atau 2,91 persen, menjadi menetap di 1.129,80 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena Federal Reserve AS, setelah penutupan pasar pada Rabu (14/12), mengumumkan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,50-0,75 persen dari sebelumnya 0,25-0,50 persen.

Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membuat dolar lebih kuat, yang dapat memberikan tekanan pada komoditas yang dipatok ke mata uang tersebut, seperti emas. Selain itu, aset-aset yang tidak memberikan suku bunga seperti emas kehilangan daya tarik mereka ketika suku bunga meningkat.

Berita kenaikan suku bunga Fed memicu indeks dolar AS reli, naik 0,90 persen ke tingkat tertinggi 14 tahun pada Kamis.

Perak untuk pengiriman Maret turun 126,3 sen, atau 7,33 persen, menjadi ditutup pada 15,958 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 47,2 dolar AS, atau 5,02 persen, menjadi ditutup pada 893,60 dolar AS per ounce.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016