Washington (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS) secara resmi mengakhiri operasi di bekas benteng ISIS di Libya.

Pentagon menggelar Operation Odyssey Lightning guna membantu pasukan lokal Libya melawan ekstremis ISIS di kota pesisir Sirte pada 1 Agustus.

"Dalam kemitraan dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (Government of National Accord/GNA), operasi berhasil mencapai tujuan inti dalam membantu pasukan sekutu GNA mengusir ISIS dari Sirte," demikian pernyataan Komando Afrika militer AS pada Selasa (20/12).

AS mengerahkan drone, kapal tempur dan pesawat tempur untuk membombardir ISIS, melancarkan total 495 serangan.

"Kami bangga mendukung operasi untuk menumpas ISIL di satu-satunya kota yang mereka kuasai di luar Irak dan Suriah," kata juru bicara Pentagon Peter Cook kepada wartawan menggunakan akronim ISIS.

Para pejabat mengatakan AS akan terus menyerang ISIS jika pemerintah Libya meminta bantuan.

Pemimpin pemerintahan persatuan Fayez al-Sarraj pada Sabtu mengumumkan bahwa operasi militer di Sirte sudah selesai, tapi ISIS masih punya petempur di Libya dan pada Minggu melancarkan serangan bom bunuh diri di Benghazi.

Kejatuhan Sirte, kampung halaman bekas orang kuat Libya Moamar Gadhafi yang berada sekitar 450 kilometer timur Tripoli, adalah kemunduran besar bagi ISIS, yang juga menghadapi kekalahan di Irak dan Suriah, demikian menurut warta kantor berita AFP. (ab/)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016