Batang, Jawa Tengah, (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meresmikan Pasar Induk Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dimana pembangunan pasar tersebut menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp67 miliar.

Dalam sambutannya pada peresmian Pasar Induk Batang tersebut, Enggartiasto mengatakan, meskipun pendanaan pasar tersebut bersumber dari pemerintah daerah, namun pemerintah pusat tetap akan memberikan perhatian untuk pasar-pasar di daerah dan juga para pedagang pasar.

"Pasar dan pedagang menjadi prioritas. Bangunan harus sehat, tolong pasar ini dirawat," kata Enggartiasto di Batang, Jawa Tengah, Kamis.

Pemerintah menjamin bahwa pasokan bahan kebutuhan pokok penting akan tercukupi, khususnya dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017. Enggartiasto menyatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pelaku usaha untuk menjamin pasokan tersebut.

Pembangunan pasar rakyat yang dilakukan oleh pemerintah daerah, harus mengadopsi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kewenangan tersebut merupakan wewenang pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat menyediakan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK).

"Kebijakan kita dari 44 parameter dalam SNI. Kita minta daerah agar mengacu ke sana terutama untuk parameter fisik," kata Enggartiasto.

Pasar Induk Batang yang memiliki luas kurang lebih sebesar 14.710 meter persegi dan dilakukan selama dua tahun. Pembangunan tersebut menggunakan dana APBD sebilai Rp67 miliar.

Program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Enggartiasto menekankan bahwa penguatan perdagangan dalam negeri yang efisien harus terus dilakukan guna meningkatkan daya saing pasar domestik.

Kemendag juga terus berupaya meningkatkan agar citra pasar rakyat mampu tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern dengan menetapkan Prototipe Pasar Tipe A sampai dengan Tipe D. Dalam programnya, Kemendag membangun pasar rakyat melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan.

Pada 2017, pembangunan pasar yang dilakukan Kementerian Perdagangan lebih fokus untuk membenahi pasar rakyat skala kecil, sementara untuk pasar-pasar berskala besar akan menggandeng pihak swasta untuk pembangunan dan pengembangan.

Pembangunan dan revitalisasi tersebut, untuk tipe C dan D (skala kecil). Pasar tipe C merupakan pasar dengan luas lahan kurang lebih sebesar 500 meter persegi dengan jumlah pedagang minimal 50 pedagang dan beroperasi dua kali seminggu.

Untuk tipe D, luas lahan 500 meter persegi, jumlah pedagang minimal 50 orang dan merupakan pasar mingguan. Sementara pasar tipe A merupakan pasar dengan luas lahan kurang lebih 5.000 meter persegi dengan jumlah pedagang minimal 750 orang dan merupakan pasar harian.

Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menargetkan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 5.000 pasar untuk periode 2015-1019. Pada 2017 Kemendag akan melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) untuk 272 pasar.

Tercatat, jika pembangunan pasar rakyat sesuai dengan skema rencana pemerintah, maka selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir tahun 2016, sudah melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar sebanyak 1.880 pasar rakyat.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016