Jakarta (ANTARA News) - Almianda Saphira, ibu dari salah satu korban penyekapan di Pulomas Zanette Kalila Azaria (Anet), mengatakan putrinya sempat berzikir saat disekap bersama 10 orang lain di kamar mandi pengap oleh para perampok.

Anet adalah salah satu dari lima orang yang bertahan hidup, sementara enam orang meninggal dunia, termasuk ayahnya Dodi Triono dan dua saudarinya, Diona Arika dan Dianita Gemma.

"Dia cuma bisa berzikir," katanya di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Jumat.

"Kita sendiri di luar nalar, alhamdulillah Allah turunkan kuasanya di situ," imbuh dia. Saphira menyebut keselamatan putrinya adalah suatu "mukjizat Tuhan".

Saat ini kondisi Anet telah membaik meski remaja itu masih sakit flu dan batuk. Anet sudah aktif mengunggah unggahan baru di akun Instagramnya, juga berusaha menghibur diri dengan membaca komik.

Selain Anet, korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas adalah Fitriani, Emi, Nursanti dan Windi.

Pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, antara lain Ramlan Butar Butar (tewas), Erwin Situmorang, dan Alfins Sinaga.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016