Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai kerja sama yang dibangun antara Indonesia-Australia harus saling menghargai terutama kedaulatan kedua negara, pasca keputusan TNI yang menghentikan sementara kerja sama dengan Australian Defence Force.

"Indonesia adalah negara besar dan memiliki kepribadian dan martabat yang besar, sehingga ketika kepribadian kita terusik, harus betul-betul menguatkan pribadi kita," kata Agus di Jakarta, Kamis.

Dia menegaskan apabila ada negara lain tidak menghargai bangsa Indonesia maka lebih baik kita tidak bekerjasama dalam bidang apapun.

Agus setuju dan mendukung keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama dengan Australia karena negara itu sudah melukai hati bangsa Indonesia.

"Ini merupakan sesuatu hal kelalaian pemerintah Australia untuk menertibkan rakyatnya," ujarnya.

Politikus Partai Demokrat itu meyakini keputusan TNI itu tidak akan mengganggu peningkatan kemampuan militer Indonesia.

Hal itu menurut dia karena militer Indonesia menjalin kerja sama dengan banyak negara bukan hanya Australia.

"Indonesia bersahabat dengan banyak negara bahkan hampir dengan seluruh negara-negara di dunia. Keputusan ini tidak mengganggu peningkatan kemampuan TNI dan saya sangat dukung untuk hentikan sementara serta seperti apa langkah selanjutnya," katanya.

Sebelumnya, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia.

"Iya betul menghentikan sementara, bukan memutuskan kerja sama," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto, di Jakarta, Rabu (4/1).

Wuryanto mengatakan TNI memutuskan penundaan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) setelah melakukan evaluasi yaitu ada hal teknis yang dianggap tidak menguntungkan TNI.

Dia menjelaskan ada masalah teknis yang harus diperbaiki disempurnakan untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan semuanya masih dalam evaluasi perlu adanya penyempurnaan, perlu ada peningkatan sehingga hal-hal teknis itu supaya diperbaiki.

"Intinya kerja sama ini mestinya harus saling menguntungkan, saling memberikan manfaat, saling menghormati dan saling menghargai," katanya.

Dia mengatakan penghentian kerja sama sementara itu meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar menukar perwira, hingga kunjungan antar pejabat.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017