Washington (ANTARA News) - Donald Trump menegaskan bahwa peretasan oleh kekuatan asing tidak memengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat setelah mendapat paparan singkat mengenai laporan intelijen yang menyalahkan kampanye siber Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencegah Hillary Clinton masuk ke Gedung Putih.

Setelah berminggu-minggu menolak kesimpulan komunitas intelijen bahwa Rusia turut campur dalam pemilihan, presiden terpilih itu menerima kemungkinan bahwa Moskow terlibat dalam peretasan target-target Amerika Serikat termasuk Komite Nasional Demokrat.

Dalam satu pernyataan yang disampaikan setelah bertemu empat pemimpin tinggi intelijen, Jumat, Trump mengakui bahwa serangan siber oleh Rusia, China dan negara-negara yang lain mengancam institusi, partai politik dan bisnis Amerika Serikat.

Namun tidak ada penerimaan langsung mengenai kesimpulan pemimpin intelijen bahwa Moskow menjalankan upaya yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk memengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 dengan melakukan peretasan dan pembocoran dokumen yang menurut laporan baru mereka juga ditujukan untuk mendukung kampanye Trump.

Walaupun Rusia, China, negara-negara lain, kelompok-kelompok dan orang luar secara konsisten berusaha menembus infrastruktur siber institusi pemerintah, bisnis dan organisasi kita termasuk Komite Nasional Demokrat, itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap hasil pemilihan, kata Trump dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.

Trump bertemu dengan kepala Direktorat Intelijen Nasional, Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA), Biro Penyelidikan Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) dan Badan Keamanan Nasional/National Security Agency) di New York pada Jumat membicarakan laporan baru mengenai tuduhan campur tangan Moskow.

 

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017