Jakarta (ANTARA News) - HMD Global resmi merilis ponsel pintar Nokia 6 untuk pasar China seharga 246 dolar AS atau sekitar Rp3.294.309, Sabtu (7/1) waktu setempat.

Gawai baru Nokia 6 menjalankan platform Android Google dan dibuat oleh Foxconn akan dijua; secara eksklusif di China melalui retailer JD.com, HMD.

"Keputusan HMD merilis Android pertama di China untuk menggambarkan keinginan memenuhi kebutuhan konsumen dunia di pasar-pasar berbeda di seluruh dunia... Ini pasar strategis yang penting," kata HMD Global, pemilik hak guna merk Nokia untuk perangkat mobile, dalam siaran pers yang dikutip dari Reuters.

(Baca juga:   Nokia siapkan lima perangkat baru di 2017)

Peluncuran tersebut sekaligus menandai ponsel tersebut memakai nama ikonik sejak 2014, saat Nokia Oyj menjual semua unit handset ke Microsoft. 

Nokia 6 berplatform Android dari Google ini dibuat oleh Foxconn, akan dijual secara eksklusif di China melalui JD.com.

Nokia pernah menjadi produsen ponsel nomor satu dunia namun tertinggal saat pergeseran ke ponsel pintar. Mereka kemudian memakai Windows buatan Microsoft untuk seri Lumia 

Setelah 2014, Nokia lanjut menjual ponsel standar dengan nama tersebut, nama Lumia berdiri sendiri. Tetapi, sejak tahun lalu, mereka keluar dari kedua bisnis tersebut.

Pada Desember, HMD mengambil alih bisnis feature phone Nokia dan membuat perjanjian sehingga mereka mendapat hak menggunakan nama Nokia untuk ponsel dan tablet selama satu dekade mendatang.

HMD akan membayar semua royalti dan paten, namun Nokia tidak berinvestasi langsung ke HMD. Nokia Oyj sekarang fokus pada bisnis peralatan jaringan telekomunikasi dan paten teknologi.

CEO HMD Arto Nummela, yang dulu bertanggung jawab untuk penjualan dan pengembangan produk Nokia, kepada Reuters bulan lalu menyatakan mereka ingin menjadi pemain penting di bisnis smartphones, menghadapi persaingan ketat Apple, Samsung dan yang lainnya.

HMD meluncurkan ponsel standar Nokia bulan lalu. Mereka akan meluncurkan sejumlah produk baru di pertengahan pertama tahun ini.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017