Jakarta (ANTARA News) - Juru parkir yang sehari-hari bekerja di Universitas Padjajaran, Undang Suryaman, mengaku tak percaya bisa berangkat umrah dari hasil royalti yang berasal dari penjualan buku The Power of Silaturahim : Kiat Sukses Menjalin Komunikasi karya pakar komunikasi Aqua Dwipayana.

"Alhamdulillah, sungguh saya sulit percaya, begitu saya mendapatkan telepon yang mengabarkan dapat hadiah umrah," ujar Undang Suryaman kepada Antara di Jakarta, Senin.

Undang sehari-harinya sebagai juru parkir di Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Jawa Barat. Dia merupakan salah satu dari 35 orang anggota rombongan jemaah umroh The Power of Silaturahim, yang bertolak ke Tanah Suci, Minggu.

Sebagai juru parkir, Undang biasa disapa Jack oleh rekan-rekannya dan warga kampus.

Lulusan SD di Garut, Jawa Barat, itu menarik karena kegigihannya mewujudkan mimpi yang dia bangun sejak kecil, yakni menyekolahkan anak-anak tidak mampu seperti dirinya.

Undang hanya tamat SD dan tidak dapat melanjutkan ke SMP karena terkendala biaya.

Undang mewujudkan mimpinya itu dengan gigih menyisihkan Rp10.000 dari Rp50.000 pendapatannya per hari dari profesinya sebagai juru parkir.

Atas kegigihannya itu, pada 2012, dia mampu mendirikan Taman Kanak-kanak Nafilatul Husna Ataullah dan Taman Pendidikan Al-Quran Raudlotul Jannah di Desa Rancaekek Kulon, Kabupaten Bandung. Sekolah itu digelar di ruang tamu dan kamar tidur Undang yang sempit. Sebagian lagi diselenggarakan di rumah mertuanya.

Penulis buku The Power of Silahturahim, Aqua Dwipayana, mengatakan sejak awal ia memang ingin mendedikasikan royalti dari penjualan bukunya untuk memberangkatkan beribadah umroh puluhan orang yang layak dibantu serta menyantuni anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

"Saya memang sudah meniatkan kalau buku saya The Power of Silaturahim: Kiat Sukses Menjalin Komunikasi, tembus 100.000 eksemplar, saya akan berangkatkan 10 orang untuk umroh. Alhamdulillah, ternyata akhirnya malah lebih dari 30 orang," kata Aqua.

Aqua mengatakan niatnya berbagi dari hasil royalti penjualan buku tersebut sebagai wujud syukur sekaligus apresiasi terhadap respons antusias berbagai kalangan yang membeli buku setebal 300 halaman itu.

Mantan jurnalis itu menjelaskan 35 orang yang mendapatkan "hadiah" umrah itu berasal dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017