Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian dan PT Arwana Citramulia Tbk. berkomitmen membangun dapur bersih untuk industri kecil dan menengah (IKM) pangan di daerah.

Kesepakatan ini dalam rangka meningkatkan mutu produk makanan dan minuman yang dihasikan oleh IKM dalam negeri melalui perbaikan sanitasi dan higienitas di dapur sebagai ruang produksi.

“Berdasarkan data BPS tahun 2012, populasi IKM pangan memiliki jumlah paling banyak dibandingkan IKM sektor lainnya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Jumlah IKM pangan yakni mencapai lebih dari 1 juta unit atau 30 persen dari jumlah IKM keseluruhan di Indonesia dengan menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 3,17 juta orang.

Kesepakatan tersebut ditandatangani di Mojokerto, Jawa Timur hari ini.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (Mou) antara Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dengan Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk. Edy Suyanto tentang Pembuatan Dapur Bersih Industri Kecil dan Menengah Pangan di Daerah.

“Sebagai bagian dari komitmen kerja sama ini, kami merekomendasikan sentra IKM pangan potensial yang akan mendapatkan bantuan melalui usulan Disperindag daerah,” ujar Gati. Sedangkan, PT Arwana Citramulia Tbk. akan memberikan bantuan keramik sesuai kebutuhan IKM tersebut.

“Upaya kami ini merupakan salah satu kegiatan dari corporate social responsibility yang rutin kami lakukan bersama Kemenperin,” kata Edy. Pada tahap awal tahun 2017, perusahaan akan menyediakan bantuan keramik kepada sentra IKM pangan seluas 5.000 m2. Selanjutnya, kedua belah pihak akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala minimal enam bulan sekali.

Sebelumnya, Kemenperin dan PT Arwana Citramulia Tbk. telah memfasilitasi pemberian keramik untuk pembuatan dapur bersih IKM pangan di beberapa daerah, di antaranya Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Rote Ndao, dan Rejang Lebong selama periode 2013-2016.

Total luas keramik yang telah difasilitasi mencapai 18.700 m2, dengan rincian 12.000 m2 disalurkan ke Kab. Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Kebumen di Provinsi Jawa Tengah, 4.500 m2 disalurkan ke Kab. Rote Ndao di Provinsi NTT, dan 2.200 m2 disalurkan ke Kab. Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Diharapkan, melalui kerja sama ini dapat terus meningkatkan daya saing IKM nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan ekspor.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017