Surabaya (ANTARA News) - Taipe Economic and Trade Office di Surabaya menyebut sekitar 60 persen dari total Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Taiwan berasal dari Provinsi Jawa Timur (Jatim).

"Kebanyakan mereka bekerja sebagai suster atau penjaga orang tua dan pekerja pabrik," kata Director General Taipe Economic and Trade Office di Surabaya, Jeffrey S.C. Hsiao saat berkunjung ke kantor Perum LKBN Antara Biro Jatim di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, saat ini pihaknya memberikan kemudahan berupa informasi seputar dunia kerja dan pendidikan serta lingkungan di Taiwan kepada masyarakat di Jatim. Hal itu dilakukan bagi warga di Jatim yang punya keinginan bekerja atau melanjutkan studi di Taiwan.

"Kami berusaha mengenalkan Taiwan kepada warga di Jatim," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memberikan kemudaan untuk pengurusan adminsitrasi keberangkatan TKI seperti visa dan lainnya ke Taiwan tidak perlu lagi ke Jakarta, melainkan cukup di Surabaya.

"Semenjak kantor cabang di Surabaya dibuka dua tahun lalu, pengurusan keberangkatan TKI bisa dilakukan di Surabaya," katanya.

Bahkan, lanjut dia, kantor cabang Surabaya telah memfasilitasi diadakan pertemuan atau sharing para eks TKI Taiwan dengan para calon TKI yang hendak bekerja ke Taiwan pada 20 Desember 2016.

"Mereka berbagi pengalaman agar para TKI baru siap mental saat bekerja di Taiwan," katanya.

Asmen Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Slamet Hadi Purnama mengapresiasi upaya yang dilakukan Taipe Economic and Trade Office di Surabaya yang sudah memberikan informasi yang berharga bagi para TKI khususnya dari Jatim.

"Kami berharap informasi positif itu disebarkan ke masyarakat melalui berita. Antara Jatim siap membantu menyebarkan informasi tersebut ke masyarakat di Jatim. Kami berharap warga yang ingin bekerja dan belajar di Jatim terbantu dengan informasi ini," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017