Wanggudu, Sultra (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman perdana jagung hibrida di Desa Tetewatu Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) atau sekitar 190 kilometer arah utara Kota Kendari, Kamis.

Penanaman jagung unggul itu juga dihadiri Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti dan Sekda Provinsi Sultra Lukman Abunawas, Anggota Komite III DPD RI asal Sultra Waode Hamsina Bolu dan Bupati Konut Ruksamin serta sejumlah pejabat eselon I dan II Kementerian Pertanian dan beberapa pengusaha nasional yang mendampingi Menteri.

Menurut menteri, program penanaman jagung hibrida dalam rangka mendongkrak produksi jagung nasional yang sekaligus bisa menutup keran impor jagung selama ini.

"Kalau sudah ada tambahan produksi jagung, kita bisa mengurangi impor. Impor jagung kita tahun ini turun kurang lebih tiga juta ton, itu nilainya Rp7 triliun - Rp8 triliun, padahal baru sekali gerak," ujar Amran.

Ia mengatakan, program penanaman jagung di Konawe Utara dipilih karena memiliki lahan yang masih cukup luas, terutama lahan-lahan tidur yang tidak pernah diolah selama ini.

"Saya targetkan di Konawe Utara, penanaman jagung hibrida harus mencapai 10.000 hektare di tahun 2017 ini," ujarnya seraya menambahkan, bila masyarakat Konut bisa menanam jagung seluas 10.000 hektare maka tahun berikutnya pemerintah pusat akan membantu lagi dua kali lipat.

Program penanaman jagung hibrida merupakan program nasional dan merupakan perintah Presiden Joko Widodo, sehingga wajar bila masyarakat khususnya di Konawe Utara mendukung program swasembada jagung nasional.

Terkait pemasaran produksi jagung yang dihasilkan, kata Menteri, petani tidak perlu ragu karena pemerintah melalui Bulog sudah menjamin untuk membeli dan menampung dengan harga Rp3.150/kilogram , sementara harga pasaran saat ini Rp3.700 - Rp3.800 per kilogram.

"Jadikan Kecamatan Wiwirano Konawe Utara ini yang kebetulan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi hutan jagung terbaik Sultra dan Indonesia pada umumnya," tuturnya.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin, dalam laporannya mengatakan masyarakat dan pemkab Konut mendukung program penanaman jagung hibrida nasional dengan harapan lahan-lahan milik masyarakat bisa terbantu biaya pengolahan awal termasuk bantuan bibit dan pupuknya.

"Atas nama masyarakat dan pemerintah Konawe Utara menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementan RI yang memberi kepercayaan untuk program penanaman jagung dalam skala besar termasuk bantuan peralatan dan sarana pertanian secara gratis," ujarnya.

Sebelumnya, Mentan Amran Suleiman pada Rabu (11/1) juga melakukan panen pedet (anak sapi) sebanyak 627 ekor sapi hasil Inseminasi Buatan (IB) di Desa Ranooha Lestari, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan.

Kegiatan panen pedet yang merupakan program kementerian pertanian, merupakan upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri.

Pewarta: Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017