Bandarlampung (ANTARA News) - Dua mobil tangki bermuatan solar terbakar di sebuah gudang di Jalan Umbul Kunci, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandarlampung diduga akibat mesin pompa untuk memindahkan BBM tersebut mengalami korsleting, pada Minggu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kebakaran, Minggu, asap tebal hitam muncul sekitar pukul 13.20 WIB di sebuah gudang yang diduga tempat untuk menyimpan solar.

Gudang tersebut diketahui milik M. Adi Haryono (35), dalam kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistiyaningsih mengatakan bahwa telah terjadi kebakaran di sebuah gudang yang diduga tempat penampungan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

"Kejadian tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB, pada saat itu ada dua mobil tangki bermuatan solar di sebuah gudang milik M. Adi Haryono (35)," kata dia.

Ia mengatakan, saat itu pemilik gudang beserta rekannya tengah memindahkan BBM ke mobil tangki colt diesel dengan nomor polisi BE 9740 RA, tapi saat dipindahkan mesin pompa yang digunakan mengalami korsleting.

Awalnya timbul percikan api dari mesin pompa yang digunakan untuk memindahkan BBM tersebut, dan langsung menjalar ke dalam gudang serta mobil tangki dengan kapasitas lima ribu liter yang ada di lokasi.

"Api pun menyebar hingga permukiman warga dan mengakibatkan enam rumah warga ikut terbakar," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Erwin mengatakan dalam kebakaran tersebut telah menghabiskan satu gudang, enam bangunan rumah, dua mobil tangki bermuatan solar dan delapan unit sepeda motor yang ikut terbakar.

"Kerugian ditaksir ratusan juta hingga Rp1 miliar, meskipun api besar tapi tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menurunkan 80 personel dengan delapan mobil pemadam kebakaran, sebab terjadi ledakan yang diduga berasal dari gudang sehingga petugas harus menurunkan lebih banyak mobil pemadam.

Ia melanjutkan, akses menuju lokasi kebakaran cukup menyulitkan usaha petugas menjinakkan si jago merah.

Dengan dibantu warga akhirnya api bisa dijinakkan dengan memakan waktu hampir tiga jam.

"Seringnya terjadi kebakaran akibat dari kelalaian dan kecerobohan dalam menjaga benda-benda atau bahan yang mudah terbakar baik di rumah maupun di tempat lain," kata dia.

Menurutnya, agar masyarakat terhindar dari kejadian serupa diharapkan memperhatikan kondisi instalasi listrik dan keamanan penyimpanan bagi bahan-bahan yang mudah terbakar.

Pewarta: Roy BP dan T Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017