Jakarta (ANTARA News) - Setelah delapan tahun jadi presiden AS, Barack Obama memang jadi lebih beruban, namun garis rambutnya tetap sama seperti dahulu.

Banyak orang di media sosial berkomentar bahwa mereka kagum meski memiliki pekerjaan paling stres sedunia, rambutnya tetap terlihat menawan.

Walau ini ada hubungannya dengan genetik, pria yang sudah 20 tahun menjadi tukang cukur Obama harus diberi pujian.

Dia adalah Zariff, pria Chicago yang bekerja di Hyde Park Hair Salon, tempat cukur yang telah memotong rambut semua orang mulai dari Muhammad Ali hingga Spike Lee, dan juga presiden AS sejak delapan tahun terakhir.

Jadi, apa rahasia di balik garis rambut Obama yang bertahan selama itu?

"Sekali Anda menemukan tukang cukur yang cocok, Anda tidak beralih. Itulah alasan yang tepat mengapa saya jadi tukang cukurnya," kata Zariff seperti dilansir Independent.


"Mungkin ada satu atau dua kekurangan pada rambutnya, tapi semua bisa diatur dengan teknik, garis rambut dan cara mencukurnya."

"Saya tidak percaya garis razor. Razor itu terlalu kasar, benda itu bisa membuat garis yang sangat tajam dan jelas, tapi razor membuang terlalu banyak garis rambut, lapisan teratas kulit, semuanya, karena Anda berusaha membuat garis itu sangat jelas. Tetaplah pada garis natural dengan electric liners."

Obama memang menjadi tamu istimewa di Hyde Park Hair Salon, namun Zariff menekankan bahwa dia berperilaku seperti pelanggan lain saat datang ke tempatnya.

"Dia akan ikut mengobrol saat ada di sana. Termasuk denganmu. Dia sangat pintar, tapi tidak memamerkannya."

Kini ketika Obama sudah tidak lagi jadi presiden, Zariff mengenang beberapa momen favoritnya.

"Sederhana saja: Saat dia membawa putri-putrinya yang masih sangat kecil ke tukang cukur," jelas dia.

"Mereka masih sangat kecil sampai-sampai ketika duduk di kursi, kakinya tidak menyentuh lantai. Saya kira waktu itu Malia yang bertanya, 'Ayah, kenapa ayah selalu potong rambut? Kelihatannya sama saja.' Dan dia menjawab, 'Itulah masalahnya'."


Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017