Kendal (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengingatkan Indonesia hanya bisa menjadi bangsa yang besar bila perekonomiannya tumbuh dan berkembang baik. "Upaya itu hanya bisa dicapai dengan kerja keras seluruh masyarakat. Tanpa bekerja keras, kita tidak akan dapat apa-apa," kata Wapres di depan belasan ribu santri, masyarakat, dan ulama ketika memberi sambutan dalam haul KH Ahmad Rukyat dan Wali Musyafa, di Masjid Al Muttaqin, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Minggu. Ikut hadir dalam haul atau peringatan wafat dua ulama ternama Kendal itu, antara lain Gubernur Jateng, Mardiyanto, Pangdam IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Agus Suyitno, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Dody Sumantyawan, dan K.H. Dimyati Rois. Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana abu-abu mengatakan pemerintah berperan menyediakan sarana dan prasarana, seperti jalan dan pelayanan lainnya, namun rakyatlah yang menjadi roda penggerak perekonomian. "Gubernur dan pemerintah membangun jalan, sarana, dan mengerjakan yang pokok-pokok, tetapi yang menjalankan perekonomian tetaplah masyarakat luas," katanya. Menurut wapres, umat Islam bisa menjalankan kewajiban menunaikan zakat, infak, sedekah, dan membangun masjid bila kesejahteraan umatnya baik. "Kalau pembangunan masjid hanya mengandalkan pemerintah, mungkin setelah 10 tahun masjid itu baru selesai. Jadi, membangun masjid, sekolah, dan lainnya tetap membutuhkan dukungan umat, yang hanya bisa dicapai bila kesejahteraan umatnya juga baik," kata Jusuf Kalla. Ia menegaskan kesejahteraan umat hanya bisa lebih baik bila selalu mau bekerja keras. "Tentu saja bekerja keras harus selalu disertai dengan doa. Kalau ekonomi berkembang, kesejahteraan umat lebih baik, sehingga zakat, infak, serta sedekah yang terkumpul makin banyak," katanya. Mengenai musibah yang terus menimpa bangsa Indonesia, Wapres menyatakan bencana itu sebagai cobaan yang diharapkan akan menjadikan bangsa Indonesia lebih kuat, karena itu berbagai bencana tersebut jangan terus-menerus ditangisi. Ia menambahkan sebagai bangsa yang besar dengan segala potensi dan manfaat yang besar pula, Indonesia juga memiliki risiko terkena bencana yang besar pula, karena itu sudah menjadi kewajiban umat untuk berdoa agar bangsa ini terhindar dari bencana. Jumlah santri dan umat Islam yang mengikuti haul diperkirakan sekitar 15 ribu orang, karena itu panitia harus mendirikan tenda-tenda di luar kawasan Masjid Al Muttaqin untuk menampung jemaah. (*)

Copyright © ANTARA 2007