Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo.

Sekretaris daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Senin, mengatakan vaksin tersebut tiba di lokasi kejadian antraks pada Jumat (20/1).

"Kami memperkirakan kebutuhan vaksin 17.500 dosis, tapi mendapat kiriman 17.600 dosis. Kami belum mengetahui, apakah vaksin tersebut masih kurang atau tidak," kata Astungkara.

Selain itu, ia mengatakan dirinya meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) melalukan investigasi masuknya virus antraks ke Girimulyo. Sejauh ini, di sana tidak pernah ditemukan kasus antraks.

"Kami minta tim menginvestigasi Ngatijo pemilik sapi yang terkena antraks. Sapi tersebut didapat dari mana. Ini perlu diinvestigasi supaya antraks tidak meluas," katanya.

Kepala DPP Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pihaknya belum melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang berada di Desa Purwosari, khususnya Dusun Ngaglik, Penggung, Ngroto dan Wonosari. Sejak 16 Januari, petugas masih melakukan penyuntikan obat anti-biotik kepada hewan ternak di wilayah ini.

"Penyuntikan vaksin dilakukan setelah dua minggu dilakukan penyemprotan atau pengobatan anti-biotik," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Bambang Haryatno mengimbau kepada warga Desa Purwosari kalau demam, flu, atau gatal-gatal langsung ke puskesmas dan jangan dianggap enteng. Warga harus selalu curiga dengan kondisi kesehatan.

"Kalau ke luar rumah menggunakan pelindung dan masker," katanya.

Terkait jumlah hewan ternak yang terserang antraks, Bambang mengatakan ada 18 ekor, dengan rincian 14 ekor mati sebelum Desember 2016, dan empat ekor pada Januari ini.

"Kami minta datanya jangan simpang siur, sehingga tidak meresahkan masyarakat," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017